Kisah Pilu Anak SD di Tasikmalaya, Korban Perisakan yang Dipaksa Setubuhi Kucing Kini Meninggal Dunia

- 21 Juli 2022, 20:54 WIB
Ilustrasi. Seorang anak SD di Tasikmalaya menjadi korban perisakan. Ia dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya.
Ilustrasi. Seorang anak SD di Tasikmalaya menjadi korban perisakan. Ia dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya. /

INFOSEMARANGRAYA.COM – Kisah pilu terjadi pada anak SD di Tasikmalaya yang menjadi korban perisakan. Ia dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya hingga akhirnya meninggal dunia akibat depresi.

Terkuaknya berita ini akibat rekaman video viral yang belakangan ini beredar di media sosial.

Peristiwa ini menimpa PH (11 tahun), yang masih berstatus sebagai anak SD di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

PH dipaksa oleh empat temannya untuk menyetubuhi kucing.

Baca Juga: Dijaga Super Ketat! Pelaku Pencabulan Santriwati Mas Bechi Dikenakan Pasal Berlapis Hingga 12 Tahun Penjara

Bahkan, kabarnya teman-temannya tersebut merekamnya dalam bentuk video dan menyebarkannya di media sosial dan WhatsApp.

Setelah rekaman video tersebut tersebar, korban mengaku terkena depresi. Bahkan, ia tidak mau makan dan minum.

PH juga mengaku sempat mengeluh sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal dunia.

Dilansir dari pemalang.pikiran-rakyat.com, ibu kandung korban memberikan keterangan bagaimana kondisi anaknya saat itu.

Baca Juga: Viral! Dokter di Brazil Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Pasien Yang Sedang Operasi! Bikin Geram!

“Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” jelasnya.

“Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing),” imbuhnya.

Kabarnya pihak keluarga pelaku perisakan terhadap PH sudah datang ke rumah keluarga PH untuk meminta maaf.

Keluarga PH mengungkap bahwa mereka sudah ikhlas menerima kepergian anaknya. Namun, pihak keluarga meminta agar hal ini tidak terjadi lagi kepada anak-anak lainnya.

Baca Juga: Dituding Jadi Saksi Peringan Terdakwa JE dalam Kasus Kekerasan Seksual, Kak Seto Angkat Bicara

"Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," pungkasnya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengonfirmasi benar adanya berita perisakan terhadap PH ini hingga korban meninggal dunia.

“Betul, sesuai keterangan keluarga korban, anak 11 tahun ini di-bully sampai depresi kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya,” jelas Ato.

Bersama dengan Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya, KPAID Tasikmalaya memberikan pendampingan psikis untuk keluarga korban.

Baca Juga: Pasukan Israel Melakukan Kekerasan Pada Pelayat Saat Prosesi Pemakaman Shireen Abu Akleh

Ato juga menjelaskan bahwa peristiwa ini akan diproses melalui jalur hukum.

"Kita juga akan proses jalur hukumnya supaya kejadian ini tak terulang lagi," imbuh Ato.

Demikian kisah pilu anak SD di Tasikmalaya yang menjadi korban perisakan teman-temannya hingga akhirnya meninggal dunia.***

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah