Bandara Kualanamu Resmi di Kelola India Selama 25 Tahun

- 26 November 2021, 09:27 WIB
 Bandara Insternasional Kualanamu. Polisi dari Polda Sumut mengungkap layanan  Tes Anitigen di Bandara Kualanamu yang diduga hasil daur ulang alias bekas.
Bandara Insternasional Kualanamu. Polisi dari Polda Sumut mengungkap layanan Tes Anitigen di Bandara Kualanamu yang diduga hasil daur ulang alias bekas. /Sumber: Indramayu Pikiran Rakyat/


INFOSEMARANGRAYA.COM - Perusahaan GMR Airport International selaku Global Airport Operator berbasis di New Delhi, India, menjadi pemenang tender Strategic Partnership Kualanamu International Airport dengan masa pengelolaan 25 tahun.

Hal ini tertuang dalam acara Awarding Ceremony Strategic Partnership Kualanamu International Airport, Selasa 23 November 2021 di Ballroom Kementerian BUMN Lantai 21 Jalan Merdeka Selatan No 13, Jakarta Pusat.

Dihadiri oleh Wamen BUMN II Kartika Wiroatmodjo, Direktur PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), para Direktur PT Angkasa Pura II (Persero), Para Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero), President Director of GMR Indonesia selaku pemenang seleksi tender strategic Partnership Kualanamu International Airport dan Direktur PT Angkasa Pura Aviasi.

Baca Juga: Saham Bandara Kualanamu Dijual ke Perusahaan Asing, Said Didu: Mitra Stategis Bagi Hasil!

"Melalui skema kemitraan strategis (Strategic Partnership) PT Angkasa Pura II (Persero) dan Perusahaan GMR Airport International, akan tergabung di dalam Joint Venture Company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi dengan kepemilikan saham 51 % AP II dan GMR 49 %. Kedepan Pengelolaan dan Pengembangan Bandara Internasional Kualanamu akan diserahkan kepada PT Angkasa Pura Aviasi," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin.

Kemitraan Strategis Bandara Internasional Kualanamu dijalankan, menggunakan metode skema kemitraan dengan jangka waktu pengelolaan dan pengembangan bandara tersebut selama 25 tahun.

Dengan nilai kerjasama sekitar US$6 miliar, termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya senilai Rp15 triliun. Tujuan utama dari kemitraan strategis ini adalah kita menyebutnya dengan 3E yaitu Expansion the traffic, Expertise Sharing dan Equity Partnership.

Baca Juga: Pemalsuan Rapid Test di Bandara Kualanamu Digrebek Polisi

Dalam menjalankan program Strategic Partnership ini sangat menguntungkan, karena mitra strategis akan mendukung adanya penambahan aset di Bandara Internasional Kualanamu dengan pengembangan Bandara menjadi kapasitas 17 juta penumpang pada tahap 1, kapasitas 30 juta penumpang tahap 2 serta kapasitas 42 juta penumpang tahap 3, nantinya semua asset baru hasil pengembangan setelah 25 tahun akan diserahkan ke PT Angkasa Pura II (Persero).

Bandara Internasional Kualanamu memiliki posisi sangat strategis, sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi hub di Asia tenggara.

Dengan adanya partnership dalam berkolaborasi mengelola dan mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu nanti menjadi salah satu penggerak ekonomi (economic driver) di kawasan barat Indonesia khususnya di wilayah sumatera utara.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Seniman Untuk Berjualan NFT, Disambut Meriah Generasi Millenial

GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis adalah operator Bandara swasta terbesar di Asia dan terbesar keempat secara global.

Saat ini GMR Airport International  mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

Sementara itu, President Director OF GMR Indonesia Satyanarayana K.V mengatakan, GMR Airport Limited senang telah di umumkan sebagai pemenang tender untuk mengembangkan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Indonesia.

Baca Juga: Dampak Saham Tesla Inc Jatuh, Analis : Investor Masih Menunggu Data Inflasi dari China

Halaman:

Editor: Asri Aulia Rachmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x