Miris! BLT Dana Desa Ditahan Bupati, Seorang Kades di Sulteng Rela Mengemis untuk Bantu Warga

- 30 Juli 2021, 07:02 WIB
Kepala Desa Marana Lutfin terpaksa mengemis dengan meminta dana pada warga setempat karena BLT DD yang tidak kunjung dicairkan oleh Bupati Donggala
Kepala Desa Marana Lutfin terpaksa mengemis dengan meminta dana pada warga setempat karena BLT DD yang tidak kunjung dicairkan oleh Bupati Donggala /pexels

INFOSEMARANGRAYA.COM - Diduga akibat dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang tidak kunjung dicairkan oleh Bupati setempat, seorang Kepala Desa Marana, Kecamaran Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah Lutfin terpaksa mengemis di jalanan.

Langkah yang diambil Lutfin selaku Kepala Desa Marana diambil guna memberikan sejumlah bantuan bagi warganya yang membutuhkan.

Aksi mengemis yang dilakukan di jalan Trans Sulawaesi, dekat desa tersebut pun akhirnya tidak lepas dari sorotan media.

Baca Juga: Ini Ciri-ciri Musuh Negara Menurut Ali Mochtar Ngabalin, 'Kaum Bedebah dan Jamaah Al-qarduniyah'

Salah satunya ditayangkan oleh Kanal YouTube Uwe Mapane dengan judul "BLT tak dicairkan Bupati Donggala. Kepala Desa Marana terpaksa mengemis di jalan" yang diunggah pada Kamis, 29 Juli 2021.

Dalam video yang beredar tersebut nampak Kepala Desa Marana Lutfin meminta bantuan dana kepada warga setempat dengan setelan dinasnya.

Seperti yang dikutip dari iNSulteng dalam artikel yang berjudul "BLT Tak Dicairkan Bupati Donggala, Seorang Kades Terpaksa Mengemis di Jalan", atusiasme warga setempat cukup tinggi saat Kepala Desa Marana melakukan penggalangan dana guna membantu masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: Alhamdulillah! Mulai Agustus Arab Saudi Terima Kembali Jamaah Umrah Asal Indonesia

Selain itu mereka juga melakuakn aksi prote dengan membuat spanduk yang ditujukan kepada Bupati Donggala Kasman Lassa karena BLT DD yang tidak kunjung cair.

Sepanduk penderitaan rakyat di Marana. Foto: Pemdes
Sepanduk penderitaan rakyat di Marana. Foto: Pemdes

"Wahai bapak Presiden Jokowi, lihatlah penderitaan kami masyarakat Desa Marana yang dizalimi oleh Bupati Donggala," tulis spanduk tersebut.

Tidak sampai disitu, selain dana BLT DD, Bupati Donggala diduga juga tidak segera mencairkan gaji bagi perangkat desa Marana.

Baca Juga: PPKM Level 4, Warga Jakarta yang Hadiri Acara Pernikahan Wajib Tunjukan Kartu Vaksin, Simak Aturan Lainnya

Atas tindakan Bupati Donggala tersebut, masyarakat desa Marana pun meminta agar Bupati Donggala diturunkan dari jabatannya.

"Turunkan Bupati Donggala," lanjut tulisan dalam spanduk.

Diketahui, Kepala Desa Marana Lutfin telah melaporkan Bupati Donggala Kasman Lassa atas dugaan korups kepada Tipikor Polda Sulteng, Kamis 1 Juli 2021.

“Laporan itu berkaitan dengan di tahannya Dana Desa dan ADD untuk Desa Marana,” ujar Lutfin.

Baca Juga: Ini Sistem Kerja 'Keton', Senyawa yang Berikan Keajaiban Orang Puasa Terhindar dari Bahaya Covid-19

Lutfin menyampaikan bahwa laporan atas Bupati Donggala Kasman Lassa itu berkaitan dengan honor perangkat Desa Marana yang belum dicairkan sejak dirinya dilantik sebagai Kades defenitif pada 29 Juli 2021.

“Dan termasuk tunjangan, termasuk BLT Covid-19 belum cair,” beber Kepala Desa Marana itu.

Lutfin mengaku bahwa segala persyaratan pencairan sudah ditempuh dan dipenuhi, namun tetap saja dana bantuan tersebut masih ditahan.

“Semua syarat pencairan anggaran telah kami penuhi semua,” tuturnya.

Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari Bupati Donggala Kasman Lassa.***(Situr Wijaya/iNSulteng)

Editor: Alfiansyah

Sumber: iNSulteng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah