INFOSEMARANGRAYA.COM - Berbagai pernyataannya yang kontroversial membuat perbincangan publik masih membahas seputar dr. Lois Owien.
Salah satu pernyataan dr. Lois ketika dia menyebut Covid-19 tidak ada di saat kenaikan kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya.
Dalam pernyataan lain, dr. Lois berani mengatakan interaksi obat merupakan penyebab kematian banyak orang di Indonesia, bukan karena Covid-19.
Baca Juga: 5 Amalan Lancar Rezeki Untuk Umat Muslim Beserta Arab Latin, Insya Allah Anti Seret
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang terhimpun dari dokter-dokter membantah secara terus-menerus akan pernyataan Covid-19 dari dr. Lois.
Bahkan dr. Tirta yang menjadi bagian dari IDI Indonesia memberikan penegasan bahwa dalam sehari vitamin C tidak baik dikonsumsi berlebihan.
Terutama pada ginjal dan pencernaan, reaksi buruk akibat konsumsi vitamin C yang berlebihan dapat berdampak bagi tubuh.
Khawatir banyak orang terpengaruh, para dokter lainnya berusaha menghentikan pernyataan dr. oleh dr. Tirta dan dokter lainnya.
Selain itu, dr. Tirta menyebut bahwa akibat anjuran dr. Lois mengenai dosis vitamin C itu telah memakan korban.
dr. Tirta lewat podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu 14 Juli 2021 menjelaskan keluhan korban.
Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri, Wanita Asal Banyumanik Ditemukan Tewas Gantung Diri
dr. Tirta menyebut anjuran yang salah sering dikatakan oleh dr. Lois.
"Yang membuat banyak dokter jengkel adalah, dia (read: dr. Lois) mengatakan dua hal, Paracetamol obat racun, dan dia bilang minum vitamin c tiap jam 1 gram," ujar dr. Tirta.
"Kita langsung bantah pernyataan tersebut, karena ada orang ngikutin," imbuhnya.
dr. Tirta juga akui bahwa karena mengikuti anjuran dr. Lois untuk meminum vitamin C 1 gram per jam, ada anggota keluarganya yang dimasukkan ke IGD.
"Di Twitter ada yang curhat 'nenek Saya ngikutin anjuran di WA minum vitamin c 3 gram 3 jam, masuk IGD' itu lambungnya kena langsung mual dan muntah," ujar dr. Tirta
"Sedangkan Paracetamol itu generasinya hijau, setiap orang bisa beli," katanya menambahkan.
Baca Juga: Polisi Akan Tutup Jalan Pantura Perbatasan Brebes Cirebon, Begini Penjelasannya
Oleh sebab itu, dr. Tirta berharap agar penanganan pasien cepat selesai, tidak ada lagi berita simpang siur yang menyebar di masyarakat soal Covid-19.***