Tanggapi Satpol PP yang Lakukan Kekerasan ke Pemilik Warung Kopi, Bupati Gowa: Saya Tidak Akan Mentolerir

- 15 Juli 2021, 21:00 WIB
Bupati Gowa, Adnan Purichta  Ichsan yang tidak beri toleransi pada personel Satpol PP atas kekerasan
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan yang tidak beri toleransi pada personel Satpol PP atas kekerasan /Instagram/@adnanpurichtaichsan

INFOSEMARANGRAYA.COM - Aksi arogan Satpol PP yang melakukan pemukulan terhadap pasangan suami istri (pasutri) pemilik warkop di Gowa akhirnya ditanggapi oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Yasin Limpo

Kekerasan yang dilakukan personelt saat razia Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) Darurat disesali oleh Adnan Purichta Ichsan.

Satpol PP yang melakukan kekerasan terhadap warga Gowa tidak akan diberi toleransi dan ampun oleh Adnan Purichta Ichsan.

Baca Juga: Menyeberang ke Inter dari AC Milan, Ini Alasan Menyedihkan Calhanoglu!

"Saya menyesalkan dan tidak akan mentolerir kejadian tersebut dan menyerahkan kasus itu untuk ditindaklanjuti pihak kepolisian," kata Bupati Gowa, Kamis 15 Juli 2021.

Pihak kepolisian telah menerima Kasus pemukulan terhadap pemilik warung kopi, Nur Halim alias Ivan bersama istrinya.

Segala bentuk kekerasan, terutama yang dilakukan perangkat pemerintah kepada masyarakat tidak akan mendapat toleransi dari Bupati Gowa.

Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri, Wanita Asal Banyumanik Ditemukan Tewas Gantung Diri

Inspektorat telah diperintahkan olehnya ntuk memeriksa Mardhani.

"Bagaimanapun karena ini sudah masuk ranah hukum, kita serahkan sepenuhnya penanganannya ke kepolisian," tegasnya.

"Saya tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan apalagi itu dilakukan oleh perangkat pemerintahan. Sejak video ini beredar semalam, saya sudah instruksikan inspektorat untuk menindak lanjuti," sambungnya.

Baca Juga: Gedung Sekolah Runtuh Karena Gempa Meksiko, Seorang Pria Dihukum Penjara 208 Tahun

Bahkan peringatan untuk bersikap humanis tetapi tetap tegas kepada warga telah disampaikan Bupati Gowa kepada personel yang bertugas.

"Saya selalu katakan kedepankan sikap humanis tapi tetap tegas. Tapi jangan artikan tegas itu untuk bertindak kasar. Apapun yang berkaitan dengan kekerasan, tidak dapat dibenarkan. Segala tindakan yang tidak sesuai SOP penertiban tak akan saya tolerir. Di masa sulit seperti ini, semua mesti menahan diri dan bekerja sama," jelasnya.

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x