INFOSEMARANGRAYA.COM - Atas pernyataannya soal Covid-19, dokter Lois ditangkap polisi.
Pernyataannya di Hotman Paris Show adalah salah satu barang bukti.
Di bawah ini adalah pernyataannya saat menjadi bintang tamu di acara tersebut.
Baca Juga: Catat! Ini Lokasi Isi Ulang dan Penyedia Tabung Oksigen di Kota Semarang
Pada acara Hotman Paris Show yang tayang pada 8 Juli 2021, dokter Lois diundang Hotman Paris sebagai tamu.
Tanpa membuang waktu, Hotman Paris pun langsung menanyakan alasan dokter Lois tidak percaya bahwa Covid-19 berbahaya dan mematikan.
Hotman Paris terlihat beberapa kali debat dan bahkan memotong pendapat dokter Lois.
"Kalau tidak percaya, itu bayar (meninggal) sudah 50.000 kenapa gitu? Yang sudah dikubur. Ibu sebagai dokter, itu kenapa?" tanya Hotman kepada Lois.
Dalam menyatakan argumennya, dokter Lois menyebut karena di rumah sakit ada kasus meninggal.
Menurutnya penyebab pasien meninggal karena interaksi obat yang diterima oleh pasien virus Covid-19, bukan murni karena virus Covid-19.
Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Drama Korea The Devil Judge Episode 4: Kang Yo Han Ancam Seseorang
"Interaksi antarobat. Interaksi antarobat. Jadi gini, makanya, kenapa katanya virus ini kalau menginfeksi pada orang komorbid akan parah...," kata Lois.
"Jadi gara-gara obat yang dicampur-campur jadi mati gitu?" Hotman bertanya balik.
"Pak, kalau misal buka data di rumah sakit, itu pemberian obat itu lebih dari 6 macam," ucapnya.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Bagikan 5 Amalan Rahasia di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijah, Senilai Ibadah Haji
Lalu, dr Lois membahas mitochondria dysfunction yang dapat merusak sel dan dipicu kekurangan oksigen.
Hotman Paris kemudian memotong pendapat dr Lois yang belum selesai bicara dan menyebut virus Covid-19 yang menyebabkan gangguan pernapasan adalah penyebab kekurangan oksigen.
Kemudian, dr Lois juga mengatakan sebelum program vaksinasi pemerintah Indonesia, ada yang aneh.
Sambungnya, angka kasus di Indonesia dan negara lain tiba-tiba menurun.
"Kita buka grafik dunia di tanggal 10 Januari. Itu beberapa hari menjelang jadwal vaksinasi Indonesia. 10 Januari Corona di lima negara penurunan grafik infeksi yang sama dengan kita. Saya tanya ke Bapak lagi, apakah virus itu bisa janjian setiap negara di tanggal yang sama dia turun grafiknya itu bersamaan?" katanya.
"Menurut Ibu penyebabnya apa kalau gitu?" Tanya Hotman Paris.
Baca Juga: Indra Penciuman Hilang Gara-Gara Terpapar Covid-19? Ini Cara Ampuh Untuk Mengembalikannya!
Bahkan alat tes PCR juga diragukan dokter Lois dan dia menyebut hasilnya bisa direkayasa.
"Karena saya tahu dengan teknik diusap, swab ini kan berarti kan mengusap, ini berarti sel mukosa dengan teknik mengusap ini tidak akan mungkin ketemu virus karena alat yang sama PCR ini ada satu alat yang konsepnya sama dan itu hanya ada di California."
"Hasil hari ini bisa berubah dalam hitungan menit. Ini si dokter-dokter sudah banyak yang buktikan misalnya gini, cek sebentar kemudian beberapa saat kemudian itu akan berubah negatif," katanya.
Kerap kali dokter Lois mengunggah pernyataan di Instagram. Seperti di sebuah video dimana ada tulisan tentang masalah vaksin.
Baca Juga: KCII Gelar Kpop World Festival, Simak Syarat Pendaftarannya!
"Stop menyiksa dan membunuh dengan obat dan vaksin."
dokter Lois Ditangkap Polisi
Di Polda Metro Jaya, menurut pengakuan dr Tirta, dr Lois diamankan.
Menyangkut kasus dr Lois, dr Tirta mengaku hanya menjadi saksi.
"Bukan laporan, saya jadi saksi. Yang bersangkutan akan ada press release dari Polda Metro Jaya, yang bersangkutan sudah di Polda Metro Jaya," kata dr Tirta.
Respon dr Tirta saat ditanya mengenai apakah dr Lois diamankan, dia menjawab iya.
Saat ditanya apakah dr Lois diamankan, dr Tirta membenarkan.
"Iya dan laporannya bukan ITE. Jadi saya sama IDI statusnya saksi ahli," katanya.***