Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Sejumlah 81 pengungsi etnisi Rohingnya yang berasal dari Myanmar saat ini berada di Pulau Idaman, Kuala Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.
Demi mencegah penyebaran Covid-19 dari kalangan pengungsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur berkan tes antigen kepada puluhan pengungsi etnis Rohingnya.
Sahiman selaku Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur mengatakan pihaknya ingin memastikan dari 81 pengungsi yang ada terbebas dari Covid-19.
Baca Juga: Makin Parah! 358 Nakes di Kudus Terkena Covid-19: RS Butuh Tenaga Tambahan
Baca Juga: NCT 127 X Amoeba Culture Rilis MV 'Save': Sehari Tembus 3,2 Juta Viewers , Ini Lirik Lagunya
"Dari hasil tes usap antigen terhadap 81 imigran Rohingya tersebut hasilnya non reaktif dan mereka juga dalam keadaan sehat semua. Pemeriksaan ini untuk memastikan mereka tidak menularkan Covid-19 yang kini masih mewabah di seluruh dunia," kata Sahminan.
Ia juga mengingatkan puluhan imigran etnis Rohingya tersebut tetap harus mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga kebersihan.
"Kami juga berharap masyarakat setempat tidak berinteraksi langsung dengan imigran tersebut guna menghindari penularan dan penyebaran Covid-19," ujar Sahminan.
Selain itu, United Nations High Commissioner For Refugee (UNHCR) juga telah menyatakan akan segera merelokasi 81 pengungsi etnis Rohingnya tersebut.
Baca Juga: Dapat Bingkisan dari Nissa Sabyan, Dokter Ini Justru Beri Kode Nissa Hamil Anak Ayus?
"Kami segera memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak. Namun, kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk relokasi ini," kata Staf Protection Associate UNHCR Oktina Hafanti.
Menurut Oktina, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk penempatan para pengungsi tersebut.
Ia juga mengatakan akan mengikuti apa pun keputusan pemerintah daerah terkait relokasi imigran.
Tidak lupa UNHCR juga berterima kasih kepada warga dan pemerintah setempat yang membantu 81 imigran Rohingnya.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mengevakuasi mereka, setidaknya mereka aman di sini. Yang penting mereka terselamatkan dulu, diberi bantuan air minum, makanan, karena mereka telah berbulan-bulan di laut," kata Oktina Hafanti.***
