Globalisasi Budaya: Meningkatkan Toleransi atau Melunturkan Kebudayaan Asli?

- 3 April 2021, 14:11 WIB
Ilustrasi budaya Bali
Ilustrasi budaya Bali /Keulefm

Baca Juga: Diungkap Antonio Rudiger, Ini Fakta Mengejutkan Soal Si Anak Baik N'golo Kante

Kebudayaan Indonesia secara perlahan kehilangan arah karena masyarakatnya yang mulai mengikuti Kebudayaan luar.

Krisis globalisasi yang telah merubah sebagian besar masyarakat, menjadikan Kebudayaan luar lebih mendominasi dibandingkan Kebudayaan sendiri.

Hal tersebut didukung dengan milenial yang merasa kekinian dan modern dengan mengikuti Kebudayaan luar. Dengan begitu, bukan tidak mungkin jika Indonesia akan kehilangan jati dirinya.

Mengapa kita harus belajar budaya? Karena saat ini sektor pariwisata yang fokus di bidang budaya, sejarah, sedang gencar-gencarnya digalakkan.

Baca Juga: Jokowi Minta Hentikan Perdebatan Impor Beras, Ternyata Alasannya Karena Ini

Baca Juga: Pemkot Depok Segera Wujudkan Depok Sebagai Kota Tertib Alat Ukur

Keuntungan lain, pemerintah membantu program-program desa wisata, seperti Desa Adat Pakraman Petilan Kesiman Bali yang menjadi objek tujuan orang asing karena tradisi Ngerebong-nya.

Jika setengah dari penduduk Indonesia melakukan ini, sudah dipastikan bahwa negara kita akan maju.

Secara tidak langsung, efek belajar Kebudayaan tersebut tentu membawa keuntungan baik untuk kita sebagai pewaris Kebudayaan serta bagi pemerintah dalam sektor kepariwisataan.

Halaman:

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah