Ditemukan Kuburan Bansos Presiden di Depok, Benarkah untuk Daerah Sumatera dan Dilakukan Demi Hindari KPK?

1 Agustus 2022, 13:17 WIB
Kuburan bansos sembako sebanyak 1 ton /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Seorang Warga di Depok baru-baru ini menggegerkan jagat media sosial setelah menemukan kuburan bansos presiden.

Informasi kuburan bansos presiden yang terletak di Depok ini sontak membuat publik bertanya-tanya mengenai alasan banyaknya bantuan sosial yang dikubur.

Salah satunya benarkah lahan tempat kuburan bansos presiden ini digunakan untuk hindari kejaran KPK?.

Selain itu benarkah juga bansos presiden ini diperuntukkan untuk daerah Sumatera dan bukan untuk wilayah Jawa?

Sebelumnya dikabarkan bahwa warga bernama Rudi Samin telah menemukan sebuah kuburan bansos presiden di lahan miliknya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kuburan Bansos 1 Ton Berhasil Dibongkar! Sengaja Dikubur, Takut Ketahuan KPK?

Diketahui bahwa warga tersebut bisa menemukan kuburan bansos presiden berkat informasi yang diperoleh dari salah seorang karyawan JNE.

Mendengar bahwa lahannya digunakan sebagai kuburan bansos presiden, Rudi Samin pun menggali tanah di area tersebut.

Disebutkan bahwa dia menggali tanah miliknya di Kelurahan Tirajaya, Kecamatan Sukajaya, Kota Depok bersama warga sekitar.

Penggalian kuburan bansos presiden pun dilakukan cukup lama, tercatat menurut Rudi Samin ia menggali tanahnya selama tiga hari (29-31 Juli 2022).

Setelah menggali bansos yang terkubur di lahan miliknya, warga tersebut pun terkejut pasca melihat hasilnya.

Baca Juga: Apakah Polri Temukan Dugaan Lain Sehingga Tarik Isu Pelecehan Seksual Brigadir J Kepada Istri Kadiv Propam?

Pasalnya ia menemukan bansos presiden yang cukup banyak. Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com bahwa terdapat ratusan karung bansos yang masing-masing memilki berat 20kg.

Dalam keterangannya Rudi Samin menduga berat keseluruhan bansos itu bisa mencapai lebih dari satu ton.

Ia juga mendapat kabar bahwa bansos tersebut berasal dari presiden untuk bantuan Covid-19 pada tahun 2020.

Itu artinya kuburan bansos presiden ini sudah ada sejak dua tahun lalu.

Rudi Samin juga mengungkapkan bahwa adanya bansos yang dikubur di lahannya itu karena pihak pusat JNE takut dikejar oleh KPK, yang mana pada saat itu sedang marak-maraknya dugaan penyelewengan bansos.

Baca Juga: Bharada E Kembali Bertugas di Brimob, Dianggap Lebih Sakti dari Jenderal?

“Awal ceritanya pada saat ini kiriman dari pusat JNE, nah pada saat itu pusat JNE akan diperiksa oleh KPK tetapi barang ini dikirim ke sini sesuai dengan informasi dari saksi yang tdak saya sebutkan namanya, insial S,” ujar Rudi Samin dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Selain itu, bansos yang dikubur di lahan Rudi ini seharusnya dikirim ke daerah Sumatera. Namun, JNE tidak mengirimkan bansos presiden itu sesuai tempatnya. Justru menguburnya di area Depok.

“Ini sekitar 2 tahunan lebih ya, awal-awal Covid. Bantuan presiden. Ini untuk ke luar daerah, bukan daerah Jawa tapi daerah Sumatera,” ungkap Rudi Samin.

Hal ini pun membuat warga tersebut geram dan akan menindaklanjutinya ke jalur hukum. Terlebih lagi yang menggunakan lahannya sudah lama tidak bayar.

Disebut Rudi pihak penyewa lahannya belum membayar selama kurung waktu 9 tahun terakhir.

Baca Juga: JNE Buka Suara Terkait Penemuan ‘Kuburan’ Sembako Bansos Covid-19 di Depok

Sementara itu pihak JNE angkat bicara setelah mendengar kabar soal kuburan bansos presiden di Depok.

Ia membantah bahwa bansos yang dikubur di area Rudi itu karena pihaknya melakukan pelanggaran.

Pihaknya menyebut bahwa memang bansos tersebut sudah rusak sehingga perlu dimusnahkan.

“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan,” ujar Vice President of Marketing JNE, Eri Palgunadi dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

“Karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak,” sambungnya.***

Editor: Maruhum Simbolon

Tags

Terkini

Terpopuler