INFOSEMARARANGRAYA.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) siapkan kurikulum baru 2022.
Kurikulum baru tersebut memiliki tiga opsi yang bisa dipilih satuan pendidikan untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Ketiganya, yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan kurikulum prototipe.
Baca Juga: Perlu Diingat, Ini Syarat Perjalanan di Masa Liburan Nataru Terbaru dari Kemenhub
Menurut Plt Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek Supriyatno, kurikulum prototipe itu sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno menjelaskan Kurikulum Prototipe, pihaknya melakukan penyusunan dan pengembangan struktur kurikulum, capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran hingga asesmen.
Supriyatno menyebut Kurikulum Prototipe ini satuan pendidikan diberikan otoritas.
Dalam hal ini guru dan sekolah memiliki keleluasaan karena yang dituntut adalah capaian pembelajaran di tiap fase.
"Dalam Kurikulum Prototipe, ada fase A, B, C, D, dan E. Fase-fase ini memberikan keleluasaan pada guru bagaimana mencapai capaian pembelajaran di masing-masing fase,” ucap Supriyatno.
Dengan begitu, menurutnya, operasional pada Kurikulum Prototipe bisa dikembangkan di satuan pendidikan.
Sekolah diberikan keleluasaan untuk memilih atau memodifikasi perangkat ajar dan contoh kurikulum operasional yang sudah disediakan pemerintah.
Hal itu bertujuan untuk menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik, atau menyusun sendiri perangkat ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.
“Namun pusat (Kemendikbudristek) tetap menyediakan perangkat ajar seperti buku teks pelajaran, contoh modul ajar mata pelajaran, atau contoh panduan proyek Profil Pelajar Pancasila,” tuturnya.
Baca Juga: 500 Persen Varian Omicron Lebih Menular, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Sebelumnya, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menyampaikan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan ditiadakan pada kurikulum 2022.
Nantinya pelajar kelas 11 dan 12 boleh memilih sendiri mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.
"Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya," kata Anindito.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Desember 2021 PT Bank Mandiri untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Persyaratannya
Anindito mencontohkan semisal ada siswa yang ingin menjadi insinyur, maka ia boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa harus mengambil biologi.
Meski demikian, siswa tersebut juga boleh mengkombinasikan dengan mata pelajaran IPS, bahasa dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya.
Kurikulum tersebut dinamakan prototipe. Ia menyebut kalau kurikulum itu bersifat opsional.
"Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," ujarnya
Anindito menerangkan kalau kurikulum prototipe tersebut memang dirancang untuk memberikan ruang yang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Di jenjang SMA, hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.***