Kominfo Angkat Bicara Soal Data Penduduk Indonesia Dijual Peretas, BPJS Kesehatan Diduga Sumber Kebocoran?

21 Mei 2021, 10:46 WIB
Ilustrasi hacker yang membocorkan 279 juta data penduduk Indonesia dan diperjual belikan di Forum Peretas Raid Forum //Pixabay/

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Baru-baru ini jagat maya digemparkan soal bocornya ratusan juta data penduduk Indonesia yang masih dipertanyakan siapa dalang dibalik ini semua. 

Menyikapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum bisa memastikan secara pasti sumber bocornya 279 juta data penduduk Indonesia yang dijual di forum peretas Raid Forums.

Menurut Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi menuturkan pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait problem ini. 

"Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut," ujar Dedy kepada wartawan, Kamis 20 Mei 2021. 

Baca Juga: Heboh! 279 Juta Data Kependudukan WNI Bocor ke Luar Negeri, Hacker Beri 1 Juta Sampel Data Gratis?

Baca Juga: 22 Ribu Ember Berisi Nyamuk Wolbachia Akan Disebarkan di 39 Kelurahan Sleman, Untuk Apa?

Dedy Permana pun enggan memberikan komentar lain terkait langkah apa yang akan dilakukan Kominfo untuk mengungkap insiden kebocoran data itu. Pihaknya juga enggan berkomentar siapa pemilik data tersebut.

Insiden ini diketahui melalui unggahan akun bernama Kotz yang menjual 279 juta data dengan harga 0,15 bitcoin atau setara Rp87 juta. 

Akun ini pun memberikan sampel gratis hingga 1 juta data penduduk. 

Salah satu akun @Br__AM menyampaikan data itu milik Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan. Informasi itu diperoleh dari komunikasinya dengan akun bernama KAZALA MORO.

"Source BPJS Kesehatan and they sell it for 0.15 BTC around 6K usd," tulis @Br__AM.

Baca Juga: Keluarga Nakes Tangani Covid-19 Prioritas PPDB Jateng 2021, Catat Syaratnya

Baca Juga: Dua Nelayan di Kebumen Jadi Korban Perahu Terbalik, Satuan Polairud Akui Bosan Ingatkan Hal Ini!

Bukan kali ini saja, insiden kebocoran data WNI yang dijual di forum tersebut juga pernah terjadi pada 27 November 2020. Data tersebut diketahui berkaitan dengan data pemilih dalam Pemilu 2019. 

Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma'ruf menegaskan akan melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah kebocoran data berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. 

"Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Iqbal kepada wartawan, Kamis 20 Mei 2021

Kendati demikian, pihaknya memastikan kalau BPJS Kesehatan konsisten dalam menjaga kerahasian data para peserta BPJS. 

Pihaknya juga mengklaim big data di server BPJS Kesehatan tersimpan dengan sistem pengamanan yang ketat dan berlapis sehingga menjamin kerahasiaan peserta, termasuk data peserta JKN-KIS.***

Editor: Eko Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler