INFOSEMARANGRAYA.COM,- Meski telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 beberapa penyintas diketahui mengalami gejala lanjutan atau Long Covid (jangka panjang).
Beberapa gejala ditunjukan dengan kelelahan, sakit kepala, gangguan tidur, diare, sampai Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS)
Lalu apa itu POTS?
Melansir artikel yang dirilis oleh Johns Hopkins Medicine berjudul “Covid-19 and POTS, POTS adalah sebuah kondisi atau gejala yang dapat menyebabkan tubuh berfungsi tanpa disengaja dan tanpa dikendalikan oleh sistem saraf, seperti pada detak jantung dan tekanan darah.
Bahkan POTS sendiri seringkali terjadi pada penyintas yang tiba-tiba suka terbangun dari posisinya yang sedang berbaring.
“POTS merupakan kelainan atau keadaan otonom pada sistem saraf. Biasa disebut dysautonomia, ini adalah kondisi di mana keadaan tubuh tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan posisi,” ujar Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS MMC Jakarta, Puti Sarah Saus.
Adapun Puti juga menjelaskan perubahan posisi tenang atau duduk menjadi berdiri penderita POTS akan merasakan dada yang berdebar-debar
“Ini karena denyut nadi meningkat lebih dari 30 kali per menit dari normalnya,” paparnya.
Selain itu, keluhan lain yang bisa muncul adalah seperti rasa limbung, pandangan kabur, tubuh terasa lemas, hingga hampir pingsan.
Namun, seseorang yang dapat dikatakan memiliki gejala POTS adalah ketika mereka tidak memiliki kelainan lain seperti kekurangan cairan, anemia, atau mengalami demam,” kata Puti.
Ada dua faktor mengapa POTS bisa terjadi pada penyintas Covid-19. Yang pertama adalah mengatur tekanan darah yang tinggi atau rendah dan nadi yang cepat atau lambat, serta gangguan volume darah di dalam tubuh
“Penyintas Covid-19 rentan mengalami gejala POTS karena Covid-19 bisa merusak organ di dalam tubuh. Reaksi antibodi dan antigen yang dikeluarkan tubuh untuk menangkal Covid-19 dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf,” kata Puti.
“Itulah yang akan menimbulkan gangguan pada penderita POTS sehingga penyintas Covid-19 dengan gangguan sistem saraf simpatis bisa mengalami POTS.”
Penanganan POTS
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh penyintas Covid-19 jika penyintas mengalami gejala POTS yang berasal dari gangguan sistem saraf dan volume cairan yang kurang yakni dengan terapi cairan
Terapi awal yang bisa dilakukan adalah memenuhi asupan mineral dua liter sehari dan juga asupan sodium yang berasal dari garam untuk meningkatkan volume cairan tubuh.
Kemudian, lakukan olahraga yang tepat. Namun tidak sembarang olahraga bisa dilakukan oleh penyintas Covid-19, mengingat keluhan yang akan dirasakan oleh pasien POTS. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan adalah Recumbent cycling dan berenang.
Baca Juga: Lebaran 2021 Versi Muhammadiyah Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021, Bagaimana dengan NU dan Pemerintah?
Baca Juga: 5 Jenis Obat Herbal Ampuh Mencegah Covid-19 dan Tingkatkan Imun Tubuh
Recumbent cycling paling dimungkinkan karena bersepeda dengan posisi kepala cukup rendah sehingga membuat penyintas Covid-19 tidak merasa pusing.
Akan tetapi, aktivitas olahraga ini perlu dikonsultasikan lebih dulu kepada dokter ahlinya, yang biasanya berasal dari Tim Kedokteran Rehabilitasi Medik (Fisioterapi) atau Tim Kedokteran Olahraga.
“Dan hal yang terpenting berikutnya yaitu berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan spesialis saraf. Pada pasien POTS dengan gejala lebih berat diperlukan peran kombinasi dua dokter spesialis tersebut,” ujarnya.
Adapun dengan berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung, tim medis bisa memberikan terapi tambahan seperti beta-blocker untuk menurunkan nadi yang cepat. Serta dokter spesialis saraf untuk membantu pemulihan pada saraf yang mengalami gangguan.(AIS)***