Dianggap Sesat Saat Hadiri Acara GBI, Gus Miftah Buka Suara: Gara-Gara Video Itu Saya Disebut Kafir!

3 Mei 2021, 16:11 WIB
Gus Miftah buka suara soal orasi di Gereja Bethel Indonesia dan banyak publik yang menilai dirinya sesat /instagram.com/gusmiftah/

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Gus Miftah baru-baru ini menjadi sorotan publik usai video orasi dirinya menghadiri acara peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI). Saat orasi tersebut juga berlatarbelakang salib sehingga memicu kontroversi dari berbagai kalangan. 

Aksi orasi Gus Miftah pun dihujat habis-habisan dan dianggap menjalankan toleransi beragama yang terlalu berlebihan. Bahkan banyak juga publik yang menganggap Gus Miftah sesat. 

Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta ini langsung buka suara lewat akun Instagram pribadinya. 

Baca Juga: Raffi Ahmad Kenang Masa Kecilnya Saat Melihat Rafathar Puasa Penuh

Baca Juga: Lucinta Luna Mengaku Hamil? Begini Komentar Netizen yang Bikin Ngakak

Dalam video yang diunggah pada hari ini Senin 3 Mei 2021 menyebutkan alasan mengapa Gus Miftah bisa menghadiri undangan tersebut.   

Postingan Gus Miftah./Instagram

Gus Miftah mengungkapkan bahwa dirinya memang diundang untuk menghadiri acara tersebut oleh pihak GBI. Dalam acara tersebut bukan hanya dirinya yang hadir, melainkan dihadiri juga tokoh agama lain dan Gubenur DKI Jakarta, Anis Baswedan.

“Setelah beredarnya orasi kebangsaan di sebuah gereja di Jakarta Utara di GBI Penjaringan atas undangan panitia. Saat itu saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta, Mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU Gus Helmi, dan beberapa tokoh agama lainya. Dan itu atas undangan mereka, acara yang mereka berikan ke saya pun, judulnya orasi kebangsaan dalam peresmian GBI. Bukan dalam rangka peribadatan, dicatat dalam rangka peresmian bukan dalam rangka peribadatan,”tegas Gus Miftah.

Baca Juga: Beberkan Alasan Keluar Dari Rumah Sule, Putri Delina: Aku Engga Enak

Baca Juga: Barcelona Kalahkan Valencia Demi Jaga Persaingan Raih Juara Liga Spanyol

Gus Miftah juga menilai publik salah menafsirkan video tersebut. Ia mengaku kecewa dengan sikap masyarakat, lantaran hanya karena orasi itu dirinya disebut sesat. Padahal ia kerap membimbing banyak orang untuk mualaf.

“Saya dihujat banyak netizen dengan mengatakan Miftah sesat, Miftah kafir, syahadatnya batal dan lain sebagainya. Gus Miftah marah? Enggak, saya bersyukur, alhamdulillah,” lanjut dia.

“Saya kemudian berpikir, orang seperti saya yang kebetulan dikasih Allah, jadi orang yang mampu membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat untuk jadi mualaf, hanya gara-gara video tersebut saya dikatakan kafir,” imbuhnya.

Pendakwah kondang sekaligus sahabat Dedy Corbuzier ini mengaku bahwa di zaman sekarang untuk berdakwah memang tidak mudah. 

Baca Juga: Pelaku Pengirim Sate Beracun Sianida Ternyata Berstatus Karyawan Asli Majalengka? Motifnya Cuma Gara-Gara Ini

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Boyolali Melandai, Masyarakat Tetap Harus Lakukan Hal Ini

“Luar biasa, itulah dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya meng-Islamkan orang kafir, dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam,” ujar Gus Miftah.

Bukan hanya itu, Gus Miftah juga menuturkan sebuah dalil yang menjadi landasan baginya untuk menghadiri acara GBI.

 “Akan saya kutip keterangan dari kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqh Quwait. Kitab ini berisi ensiklopedia persoalan fiqih dari berbagai mazhab,” jelasnya.

Setelah dalil dibacakan, ia tidak mengartikan dalil itu dalam bahasa Indonesia. 

Baca Juga: Lebaran 2021 Versi Muhammadiyah Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021, Bagaimana dengan NU dan Pemerintah?

“Di dalam keterangan miniminal ada empat perbedaan pendapat utama tentang masuk gereja dan salat di dalamnya. Saya pikir saya enggak perlu menterjemahkan, karena para netizen terutama yang menghujat saya tentu lebih alim daripada saya, tentu anda sudah paham,” jelas Gus Miftah.***

Editor: Eko Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler