WHO Sebut Varian Baru Corona Di Afrika Selatan Bermutasi Sangat Cepat, Sejumlah Negara Tutup Perbatasan

- 27 November 2021, 07:25 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat, 26 November 2021 mengatakan varian virus corona yang baru diidentifikasi di Afrika Selatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat, 26 November 2021 mengatakan varian virus corona yang baru diidentifikasi di Afrika Selatan /Reuters/Amanda Perobelli

INFOSEMARANGRAYA.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat, 26 November 2021 mengatakan varian virus corona yang baru diidentifikasi di Afrika Selatan "menjadi perhatian", karena virus tersebut dapat bermutasi sangat cepat.

“Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan, bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini.” kata WHO dalam laman resminya.

Sebelumnya para ilmuwan di Afrika Selatan pada hari Kamis, 25 November 2021 mengidentifikasi varian virus corona baru. Varian terbaru ini disebut B.1.1.529.

Baca Juga: Sedang Ramai Dibicarakan, Apa Itu Black Friday? Simak Penjelasannya

Varian ini adalah yang paling bermutasi. Artinya, vaksin yang dikembangkan untuk menghadapi virus corona dari Wuhan, mungkin tidak efektif.

Dalam dua hari terakhir, para ilmuwan mendeteksi varian tersebut setelah mengamati peningkatan infeksi di sekitar Johannesburg, Afrika Selatan.

Sejauh ini, 22 kasus positif telah diidentifikasi di negara itu, menurut Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan. Dua kasus terdeteksi di Hong Kong, keduanya tampaknya terkait dengan seseorang yang telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Divaksin Covid-19 Lewat Hidung

Pada hari Jumat, 26 November 2021, Uni Eropa mengusulkan agar negara-negara anggotanya mengaktifkan "rem darurat" pada perjalanan dari negara-negara di Afrika selatan dan negara-negara lain yang terkena dampak untuk membatasi penyebaran varian.

“Semua perjalanan udara ke negara-negara ini harus ditangguhkan sampai kita memiliki pemahaman yang jelas tentang bahaya yang ditimbulkan oleh varian baru ini,” Kata Ursula von der Leyen, presiden badan eksekutif Uni Eropa, di akun Twitter nya.

Halaman:

Editor: Aisya Nur Aziza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah