INFOSEMARANGRAYA.COM - Kelompok Taliban yang telah menguasai Afghanistan mengatakan akan segera membuat pemerintahan sementara yang bersifat inklusif.
Taliban berjanji bahwa pemerintahan yang mereka bangun akan mencakup dan merepresentasikan para pemimpin suku dan etnis di negara tersebut.
Saat ini diketahui Taliban sedang mempertimbangkan nama-nama yang nantinya akan menjabat dalam pemerintahan baru tersebut.
Baca Juga: Pasca Serangan Bom Bunuh Diri ISIS di Kabul, Proses Evakuasi Kembali Dilanjutkan
Seperti yang diketahui, Afghanistan memilki keragaman etnis yang bahkan cukup mempengaruhi warna politik dan konflik di negara tersebut.
Etnis Pashtun adalah kelompok etis terbesar di Afghanistan dengan mencapai 42 persen dari populasi di Afghanistan.
Etnis ini diketahui sebagai komunitas muslim sunni yang berbicara bahasa Pashto dan mendominasi politik Afghanistan sejak abad ke-18.
Baca Juga: Belum Usai Masalah Taliban, Kini ISIS Serang Kabul dengan Bom Bunuh Diri
Selama kekuasaan etnis Pasthun tersebut, banyak kebijakan politik yang lebih menguntungkan kelompok mayoritas tersebut.
Taliban juga mengatakan akan memiliki sosok "Amir-ul Momineen" dalam pemerintahan sementara tersebut untuk memimpin Imarah Islam Afghanistan.
Saat ini diketahui dewan kepemimpinan tertinggi telah dibentuk untuk memutuskan bentuk pemerintahan masa depan dan menominasikan menteri.
Baca Juga: AS Janji Akan Tekan Taliban Izinkan Setiap Individu yang Ingin Keluar dari Afghanistan
Kementerian-kementerian utama yang dicalonkan termasuk kehakiman, keamanan dalam negeri, pertahanan, urusan luar negeri, keuangan, informasi, dan penugasan khusus untuk urusan Kabul.
Bahkan pendiri Taliban Mullah Baradar yang berada di ibu kota, Kabul, sementara Mullah Mohammad Yaqoob, putra pendiri Taliban Mullah Omar, telah melakukan perjalanan dari Kandahar untuk konsultasi awal tentang pembentukan pemerintah semetara ini.
Taliban kembali menegaskan keinginanya untuk membawa wajah-wajah baru ke dalam pemerintahan, termasuk putra-putra pemimpin suku Tajik dan Uzbekistan.***