Usai Taliban Berkuasa, Pelajar Perempuan Afghanistan Bisa Kembali ke Sekolah?

- 19 Agustus 2021, 14:20 WIB
Warga berdoa dalam sebuah renungan untuk Afganistan di luar Gedung Federal West LA di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Warga berdoa dalam sebuah renungan untuk Afganistan di luar Gedung Federal West LA di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada Selasa, 17 Agustus 2021. /RINGO CHIU/ANTARA FOTO

INFOSEMARANGRAYA.COM - Beberapa pelajar perempuan yang mengenakan jilbab putih dan tunik hitam terlihat masih antusias untuk belajar di sekolah di Kota Herat, Afghanistan Barat, beberapa hari pasca Taliban kembali berkuasa.

Sebelumnya, banyak pihak yang mengkhawtirkan hilangnya hak-hak perempuan mengingat sejarah Taliban yang begitu keras menerapkan hukum Islam dalam pemerintahannya.

Namun, hal tersebut tidak terlihat setelah beberapa hari pacsa Taliban menduduki pemerintahan Afghanistan.

Baca Juga: Kuasai Afghanistan, Taliban Justru Beda Sikap Soal Kaum Perempuan

Mengagapi hal prahara yang ada, salah seorang mahasiwwa Roqia mengatakan bahwa mereka hanya ingin mendapatkan haknya dalam ranah pendidikan sehingga bisa membuat negaranya lebih maju.

“Kami ingin maju seperti negara lain,” kata mahasiswa Roqia.

Seakan mengesampingkan konflik yang ada, ia juga menyampaikan harapannya agar Taliban dapat menjaga keamanan tanpa perlu adanya perang saudara yang berkelanjutan.

Baca Juga: Taliban Makin Memperluas Wilayah, Pemerintah Afghanistan Berusaha Pertahankan Ibukota, Kabul

“Dan kami berharap Taliban akan menjaga keamanan. Kami tidak menginginkan perang, kami menginginkan perdamaian di negara kami," tambahnya.

Pasca pengambilalihan kekuasaan dan pemerintaahn Afghanistan oleh kelompok Taliban, banyak pihak yang mengkhawatirkan akan kembalinya penerapan hukum Islam yang keras.

Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan mengingat pada tahun 1990-an saat Taliban berkuasa perempuan dan anak perempuan sebagian besar tidak mendapat pendidikan dan pekerjaan.

Baca Juga: Beberapa Kota di Turki Alami Banjir Bandang, 27 Orang Dilaporkan Tewas

Penutup wajah penuh menjadi wajib di depan umum, dan perempuan tidak bisa meninggalkan rumah tanpa pendamping laki-laki.

Cambuk dan eksekusi publik, termasuk rajam karena tuduhan perzinahan, dilakukan di alun-alun kota dan stadion.

Meskpun juru bica Taliban saat ini mengaku telah melakukan modernisasi beberapa hal, tetap masih belum diketahui nasib Afghanistan ke depannya.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah