Taliban Makin Memperluas Wilayah, Pemerintah Afghanistan Berusaha Pertahankan Ibukota, Kabul

- 15 Agustus 2021, 10:32 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan penjabat menteri pertahanan Bismillah Khan Mohammadi mengunjungi korps militer di Kabul
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan penjabat menteri pertahanan Bismillah Khan Mohammadi mengunjungi korps militer di Kabul /Reuters

Baca Juga: Aman Bagi Janin, Otoritas Pengendalian Penyakit AS Sarankan Ibu Hamil Agar Terima Vakisn Covid-19

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, Taliban mengatakan kemajuan pesatnya menunjukkan hal itu diterima secara populer oleh rakyat Afghanistan dan meyakinkan baik warga Afghanistan maupun orang asing bahwa mereka akan aman. 

Imarah Islam (Taliban) "akan, seperti biasa, melindungi kehidupan, harta benda dan kehormatan mereka dan menciptakan lingkungan yang damai dan aman bagi negara tercintanya," katanya, menambahkan bahwa diplomat dan pekerja bantuan juga tidak akan menghadapi masalah. 

Saat ibu kota tampak semakin terisolasi sebagai benteng pemerintah, warga Afghanistan membanjiri Kabul, melarikan diri dari provinsi dan takut kembali ke pemerintahan Islam garis keras. 

Baca Juga: Setelah Sempat Berseteru, Nigeria Putuskan Berdamai dengan Twitter

Ratusan orang tidur meringkuk di tenda atau di tempat terbuka di kota, di pinggir jalan atau di tempat parkir, kata seorang penduduk.

"Anda bisa melihat ketakutan di wajah mereka," katanya. Pemerintah Barat mempercepat rencana untuk mengevakuasi staf kedutaan mereka, warga negara dan warga Afghanistan yang telah bekerja untuk mereka. 

Pasukan Amerika tiba di Kabul untuk melindungi operasi dan mengendalikan bandara.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Serang China, 30 Mahasiswa Asal Indonesia Terpaksa Lockdown di Kampus

Departemen Luar Negeri telah menjangkau para advokat untuk meminta nama-nama warga Afghanistan di Kabul yang telah bekerja dengan Amerika dan perlu dievakuasi, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.

Daftar nama tersebut dapat mencakup jurnalis dan aktivis hak asasi manusia. Duta Besar Inggris akan meninggalkan negara itu pada Minggu malam, media Inggris melaporkan.

Negara, yang mengirim 600 tentara, mempercepat keberangkatan warga Inggris karena meningkatnya risiko bahwa Taliban akan menyerbu bandara, kata laporan itu. 

Baca Juga: Berikan Serangan Udara Roket ke Lebanon, Israel Tuduh Iran Lakukan Serangan Pesawat Tak Berawak!

Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah memberi tahu para pejabat Taliban di Qatar bahwa setiap tindakan yang membahayakan personel AS "akan ditanggapi dengan tanggapan militer AS yang cepat dan kuat." 

Halaman:

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x