Network
INFOSEMARANGRAYA.COM,- Kerusuhan yang terjadi antara Israel dan Palestina terus saya bergulir. Ratusan korban berjatuhan dan sebabkan kerusakan lingkungan.
Aksi ini lantas dikecam oleh Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel yang menilai kekerasan Israel atas warga Palestina merupakan sebuah pelanggaran hak asasi manusia yang terlihat sangat mencolok. Bahkan yang lebih mengherankan lagi aksi kekerasan ini justru disokong oleh Amerika Serikat.
Tak hanya mengecam, Miguel Diaz-Canel lewat akun Twitter miliknya menyerukan pernyataan agar pasukan Israel segera mengentikan serangan ke jalur Gaza.
Baca Juga: Rumah di Karangsentul Purbalingga Rusak Tertimpa Petasan dari Balon Udara
Baca Juga: Bantu Warga Palestina, Serangan 3 Roket Diluncurkan Dari Arah Lebanon
Baca Juga: Enam Korban Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Ditemukan Meninggal Dunia, Diantaranya Anak-anak
“Serangan di Jalur Gaza harus segera dihentikan,” cuit Miguel Diaz-Canel, seperti dikutip dari Prensa Latina, Sabtu 15 Mei 2021.
“Barbarisme Zionis dan jubah impunitas yang telah disebarkan Amerika Serikat atas kejahatan ini dengan dukungannya terhadap rezim Israel menghina dunia,” lanjutnya.
Sebelum presiden Kuba menyerukan hal ini, Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez juga menyerukan hal yang sama yakni meminta agar serangan Israel di jalur Gaza segera diakhiri.
“Dewan Keamanan PBB harus bertindak dan mencegahnya,” tulis menteri luar negeri di akun Twitternya.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jateng Kerahkan Tim SAR Cari Korban Tenggelam di Waduk Kedung Ombo
Baca Juga: Ketahui! Irone Dome Jadi Sistem Pertahanan Canggih Milik Israel Untuk Cegat Serangan Musuh
Sementara itu, baru-baru ini Kamis 13 Mei dan Jumat 14 Mei 2021 Israel kembali melancarkan puluhan bom dengan artileri reaktif dan lapangan dalam waktu 40 menit.
Sementara itu, organisasi perlawanan Palestina menembakkan lebih dari 200 rudal dalam semalam dari jalur bergerak yang meninggalkan situs mereka untuk menghindari deteksi oleh alat elektronik tentara musuh.
Dalam laporan terbarunya, media kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 120 orang tewas, termasuk 31 anak di bawah umur, di samping 830 orang terluka. ***
