Usai Serang Masjid Al Aqsa, Israel Tetap Akan Usir Warga Palestina dan Abaikan Ancaman Internasional

- 10 Mei 2021, 08:43 WIB
Potret Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Potret Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /REUTERS

INFOSEMARANGRAYA.COM - Usai Israel lakukan serangan di Masjid Al Aqsa, Israel melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada akhirnya keluarkan sikap resminya.

Menurut Netanyahu, Israel bersikap atas klaimnya pada seluruh wilayah Yerusalem sebagai wilayaj Ibukota Israel.

Selain itu, Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel tidak terlalu memusingkan kecaman dan ancaman yang muncul dari dunia Internasional.

Baca Juga: Masjid Al Aqsa Diserang Israel, Hamas Katakan Israel akan Segera Menerima Karma

Baca Juga: Masjid Al Aqsa Diserang Israel Saat Shalat Terawih, Erdogan: Israel Negara Teroris, Muslim Harus Bertindak

"Kami dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di kawasan itu," ujar Benjamin Netanyahu.

Sebelumnya kecaman dan ancaman datang setalah pecahnya serangan polisi Israel kepada warga Palestina di Masjid Al Aqsa pada Jumat 7 Mei 2021.

Serangan tersebut berakar pada upaya yang dilakukan Israel dalam menggusur warga Palestina yang masih bermukim di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem.

Diketahui saat ini Israel tengah berupaya melakukan pembangunan di kawasan Yerusalem yang belum lama diklaim sebagai ibukota.

Benjamin Netanyahu juga mengungkapkan kekecewaanya atas beberapa kecamannya yang datang.

"Saya terus terang kecewa, tekanan internasional terhadap kami justru meningkat beberapa tahun ini," tutur Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: PDKT Israel Berhasil, Asosiasi Komunitas Yahudi Kini Hadir di Arab Saudi

Baca Juga: Miris, Israel Tahan Pengiriman Vaksin Covid-19 Bagi Palestina (?)

Karena menurutnya, Israel juga punya hak yang sama dalam mambangun kawasan Ibukota.

"Kami punya hak untuk membangun Yerusalem. Ini telah kami lakukan dan akan terus kami lanjutkan," tambahnya.

Menangapi serangan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, Benjamin Netanyahu berkata bahwa Israel tetap mengahargai kebebasan beragama dan beribadah namun dengan catatan.

"Tapi, kami tidak mau menoleransi pihak-pihak ekstremis yang mencoba mengganggu perdamaian di Yerusalem," tutup Benjamin Netanyahu.***

 

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x