"Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dibawa untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuk," ujar Mai.
"Menurut rencana, dosis-dosis ini akan diberikan pada staf medis yang bertugas di ruang perawatan intensif bagi pasien COVID-19, dan pada staf yang bekerja di bagian gawat darurat," bunyi pernyataan itu.
Baca Juga: Terima SK, Bupati Pati Minta ASN Formasi PPPK Patuhi Kode Etik Pegawai
Atas pendudaan ini, vaksin dikembalikan ke Ramallah karena perlu disimpan di suhu dingin.
Kendati demikian, Palestina dan kelompok pembela hak asasi manusia menuduh Israel telah abai dalam menjalankan program vaksinasi sebagai penguasa pendudukan dengan tidak melibatkan penduduk Palestina.
Pihak Israel sendiri mengklaim bahwa di bawah perjanjian perdamaian Oslo, Kementrian Kesehatan Palestina bertanggung jawab atas pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat di Gaza dan sebagian Tepi Barat.
Baca Juga: Dukung Energi Ramah Lingkungan, PLN Sediakan Listrik KRL Jogja-Solo
Dua wilayah tersebut merupakan pemerintahan terbatas milik otoritas Palestina.
Setelah menerima sejumlah kecil vaksin Moderna Inc dari Israel, Otoritas Palestina mulai melakukan program vaksinasi pada petugas kesehatan pada 2 Februari 2021.***