Magnitudo gempa yang cukup besar dengan hiposenternya yang relatif "dalam" menyebabkan spektrum guncangan kuat yang ditimbulkan melanda wilayah yang luas mencapai Kota Tokyo.
Gempa tersebut masih merupakan rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama 11 Maret 2011 yang memicu tsunami dahsyat.
Baca Juga: Kembali Gencarkan Infrastruktur, Hari ini Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan Ini
"Gempa ini ibarat menuntaskan urusan yang belum selesai secara keseluruhan saat peristiwa gempa besar pada tahun 2011," ujar Daryono.
Setelah terjadi deformasi yang hebat di zona megathrust pada 11 Maret 2011, tampaknya pada bagian slab lempeng yang menghunjam lebih dalam, masih menyimpan medan tegangan yang terakumulasi dan belum terlepas, sehingga baru dilepaskan dalam bentuk gempa besar tersebut.
Gempa susulan tidak dapat dibatasi secara sempit dalam waktu yang relatif singkat pascagempa kuat, tetapi proses membangun kesetimbangan medan tegangan di zona gempa dapat memakan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Otoritas India Hitung Kerusakan Usai Gempa Magnitudo 5,9 Landa Tajikistan
Saat terjadi gempa tersebut, sistem peringatan dini gempa (earthquake early warning system/EEWS) yang dioperasikan di Jepang dapat bekerja dengan baik dengan tujuan untuk mengurangi risiko gempa, baik untuk evakuasi dan respons instrumen.***