Bumi Gaza Palestina, Tempat Lahirnya Para Penghafal Quran: Hafidz di Tengah Perang, Begini Caranya

13 November 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi - Bumi Gaza Palestina, Tempat Lahirnya Para Penghafal Quran: Hafidz di Tengah Perang, Begini Caranya //Unsplash/Jorge Fernández Salas

INFOSEMARANGRAYA.COM - Palestina adalah negara yang diberkahi Allah SWT. Negeri ini merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam negeri Syam dan didoakan keberkahannya oleh Rasulullah SAW.

Meskipun di Palestina sedang mengalami konflik dan perang yang berkepanjangan, tetapi anak-anaknya dikenal sebagai Para Penghafal Quran yang ulung.

Anak-anak Palestina tak hanya semangat menjadi Para Penghafal Quran di bulan Ramadan saja, tetapi juga di bulan-bulan lainnya.

Baca Juga: Palestina Ku: Misteri Profil Abu Ubaidah Juru Bicara Brigade Al Qassam, Sang Jubir yang Dikenal Sebagai Sosok

Mereka sangat termotivasi untuk menambah hafalan ayat Al Quran setiap harinya.

Aktivitas Para Penghafal Qur'an itu tidak jauh dengan Al Quran. Meskipun dalam kondisi serba sulit, diblokade, dan dijajah, anak-anak Bumi Gaza Palestina tetap menghafal Al Quran.

Mereka pun terkenal memiliki daya ingat yang kuat sehingga mudah menghafal Al Quran.

Lalu, apa motivasi terbesar yang membuat anak-anak Gaza Palestina begitu bersemangat dan mudah menghafal Al Quran? Berikut beberapa alasan dan latar belakangnya:

1. Hampir Seluruh Penduduk Palestina Menghafal Al Quran

2. Kondisi Keluarga yang Baik

3. Al Quran Adalah Sumber Kekuatan

4. Pemilik dan Pewaris Bahasa Arab

5. Pendidikan Al Quran yang Baik

Baca Juga: Tujuan dan Manfaat Untuk Indonesia Memberikan Beasiswa Kepada Mahasiswa dari Palestina, Simak Selengkapnya!

Gaza juga merupakan kota yang dijuluki kota Para Penghafal Quran. Apa yang membuat Gaza digelari julukan tersebut?

1. Hampir Seluruh Penduduk Gaza Menghafal Al Quran

2. Para pemimpin Gaza adalah penghafal Al Quran

3. Para muslimah penghafal Al Quran

4. Para tawanan penghafal Al Quran

5. Anak-anak Palestina penghafal Al Quran

Lalu bagaimana caranya mereka bisa memiliki budaya Quran yang luar biasa tersebut?

Pertama, niat. Sebelum menghafal, harus dimurnikan dan dikuatkan niatnya.

Menghafal ini bukan untuk mendapatkan pujian atau sanjungan manusia, tetapi semuanya karena Allah SWT semata.

Baca Juga: Aksi Boikot untuk Dukung Palestina Akhirnya Disahkah dalam Fatwa MUI! Berikut Daftar Produk Pro Israel

Guru membacakan beberapa ayat yang akan dihafal, siswa menyimak dan kemudian menirukannya.

Ketiga, guru mengulangi ayat yang sedang dihafal sebanyaklima kali dengan variasi nada dan kecepatan.

Dan dalam waktu yang bersamaan siswa juga mengikuti bacaan guru dengan suara lirih.

Dalam peta konsep, siswa mengaitkan ayat yang dihafal dengan makna yang terkandung di dalamnya, sehingga hafalan bisa melekat dengan baik di memori otak.

Dari Gaza kita belajar bahwa kesulitan sebesar apa pun, bukanlah halangan untuk menghafal Al Quran.

Mereka juga menjadikan Al Quran sebagai trauma healing bagi segala hal-hal buruk yang mereka alami. Mereka adalah Hafidz/ah di Tengah Perang.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Vi Azhar Ihsan

Tags

Terkini

Terpopuler