INFOSEMARANGRAYA.COM - Kabar mengenai serangan Israel atas Palestina hingga saat ini masih berlanjut dan memasuki babak baru.
Berbagai respon dari dunia Internasional terus berdatangan, salah satunya dari Turki.
Sebelumnya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sempat memberikan label "negara teroris" kepada Israel dipermulaan serangan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan di Pageruyung Kendal Ditangkap di Indramayu Berkat Lacak Ini
Baca Juga: Termakan Hoaks, Dokter di India Peringatkan Warga Bahwa Kotoran Sapi Bukan Obat Covid-19
Sedangkan baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga mengajak para negara muslim untuk berpartisipasi bersatu membatu Palestina, baik dalam finansial maupun militer.
Ajakan tersebut disampaikan Mevlut pada pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Minggu, 16 Mei 2021 secara daring.
Ia mengatakan bahwa dunia Internasional memiliki kewajiban untuk membantu Palestina, terlebih para negara muslim yang juga harus bersatu dalam membantu Palestina.
"Kita harus membela keadilan dan kemanusiaan. Tidak ada pilihan lain. Ini saatnya menunjukkan kebersamaan dan ketegasan kita," ujar Mevlut.
Baca Juga: Seluruh Korban Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup
Baca Juga: Dul Mantap Nikah Muda, Ahmad Dhani: Ya Bagus, Seperti Saya Dengan Mulan
Seperti yang dikutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel yang berjudul Turki Ajak Negara-Negara Muslim Kirim Militer ke Palestina: Saatnya Tunjukkan Ketegasan Kita, Mevlut juga berharap akan keberanian para negara muslim
"Umat Muslim mengharapkan inisiatif kita untuk memimpin dan berani, Turki siap mengambil langkah apa pun yang diperlukan," lanjutnya.
Bantuan berupa finasial dan militer yang diungkapkan Mevlut bukan tanpa alasan.
Hal itu sejalan dengan pernyataan Erdogan yang berjanji akan mengerakan segala usaha untuk membuat negara muslim bersatu dalam membantu Palestina mengadapi serangan Israel.
Hingga saat ini serangan yang dilakukan militer Israel kepada Palestina telah memasuki waku satu minggu.
Belum adanya tanda-tanda gencatan senjata yang akan dilakukan kedua belah pihak.
Akibatnya ratusan korban tewas dari pihak Palestina terkena serangan udara dari militer Israel.
Serangan yang dilakukan Israel ini merupakan tindak lanjut dari penggusuran warga Palestina yang bermukim di Yerusalem.***