Himmah Perjuangan Kesadaran Fafirruu Ilallohu Warosuulihi SAW di Dalam Pengamalan Sholawat Wahidiyah

- 11 Februari 2024, 10:05 WIB
Ilustrasi - Himmah Perjuangan Kesadaran Fafirruu Ilallohu Warosuulihi SAW di Dalam Pengamalan Sholawat Wahidiyah
Ilustrasi - Himmah Perjuangan Kesadaran Fafirruu Ilallohu Warosuulihi SAW di Dalam Pengamalan Sholawat Wahidiyah /freepik/desEYEns

INFO SEMARANG RAYA - Pengamal Sholawat Wahidiyah yakni orang yang melakukan mujahadah (bermujahadah) dalam pengamalan Sholawat Wahidiyah atau bagian dari padanya menurut cara/kaifiyah yang ditentukan oleh Muallif Rodliyallohu ‘anhu.

Sebagai penghormatan kepada Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam dan sekaligus sebagai doa permohonan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa, bagi diri pribadi dan keluarga, bagi bangsa dan negara, bagi umat jamii’al ‘alamiin, bahkan bagi makhluk ciptaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala serta menerapkan Ajaran adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam menjalankan tuntunan Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam meliputi bidang Islam, bidang Iman dan bidang Ihsan, mencakup segi syariat, segi haqiqot/ma’rifat dan segi akhlak di dalam kehidupan sehari-hari.

Ajaran Wahidiyah dirumuskan, yakni : Lillah, Billah, Lirrosul, Birrosul, Lilghouts, Bilghouts, Yukti Kulla Dzii Haqqin Haqqoh dan Taqdiimul-Aham Fal-Aham Tsummal-Anfa’ Fal-Anfa’ merupakan suatu keistimewaan yang lebih dari pada yang lain.

Disamping itu, seorang Pengamal juga sebagai penyiar Wahidiyah yakni penyampaian Sholawat Wahidiyah atau bagian dari padanya dan atau penyampaian Ajaran Wahidiyah atau bagian dari padanya kepada orang lain agar supaya diamalkan, dengan disertai keterangan/penjelasan seperlunya. Yang dimana Penyiaran Wahidiyah dilakukan menurut prinsip “tidak pandang bulu” dan “ikhlas tanpa pamrih”, dengan bijaksana, serta didukung dengan mujahadah.

Baca Juga: Sholawat Kesadaran: Puisi Memohon Hidayah dan Ampunan dari Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah RA

Dalam perjuangan Wahidiyah ini sangatlah beraneka ragam bentuknya sesuai dengan bidangnya dan keahliannya. Ada yang menjadi Muballigh, ada yang jadi Pengurus PSW, ada yang menjadi Generasi atau ilmuan atau Pelajar, ada yang hanya sebagai pengamal. Semuanya tidak lepas dari Bimbingan Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah sebagai Guru kita tentang kesadaran kepada Allah Wa Rosulullihi Shollallohu ‘alaihi wasallam.

Kewajiban murid terhadap guru yang kaamil dalam menuju wusul kepada Allah Wa Rosulullihi Shollallohu ‘alaihi wasallam antara lain ; Menta'atai semua kehendak dan keputusan gurunya dan mencintainya dengan cinta yang memancar dari nur keyakinan atas kebesaran dan kesempurnaan ma'rifat gurunya. Bukan cinta yang tumbuh dari watak fisik (sifat basyariyyah) seperti cintanya suami istri, anak dan orang tua. Dalam hal kewajiban murid terhadap guru yang kamil,ini banyak disebutkan dalam Kitab diantaranya :

1. Kitab Thobaqootul Kubro juz 1 hal 170

2. Kitab Tanwiirul Quluub hal. 517

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x