Cerita Tentang Nabi Isa AS : Kelahirannya adalah Hari yang Penuh dengan Kedamaian dan Keberkahan

- 7 September 2023, 12:40 WIB
Ilustrasi - Cerita Tentang Nabi Isa AS : Kelahirannya adalah Hari yang Penuh dengan Kedamaian dan Keberkahan
Ilustrasi - Cerita Tentang Nabi Isa AS : Kelahirannya adalah Hari yang Penuh dengan Kedamaian dan Keberkahan /Freepik/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Nabi Isa adalah seorang Nabi yang diutus 572 tahun sebelum Sang Kinasih. Tidak ada Nabi lain di antara Nabi Isa dan Kinasih. 
 
Nabi Isa satu zaman dengan kakek Sang Kinasih shallallahu alaihi wasallam yang bernama Adnan. Jika Nabi Isa adalah Nabi pada masanya, maka Sayyid Adnan adalah Qutbnya pada saat itu.
 
Nabi Isa terlahir pada tanggal Satu Januari, dan itu jelas. Sebab yang di jadikan sebagai penentuan penanggalan Masehi adalah kelahiran Nabi Isa.


 
وسلام علي يوم ولدت و يوم أموت و يوم أبعث حيا

Dan kedamaian atasku dihari kelahiranku, hari kewafatanku, dan hari aku di bangkitkan lagi.

Hari kelahiran Nabi Isa adalah hari yang penuh dengan kedamaian dan keberkahan. Ia terlahir mirip seperti Nabi Adam. Jika Nabi Adam terlahir tanpa ayah dan ibu. Maka Ia terlahir dengan tanpa ayah. Hal ini untuk menunjukkan kekuasaan Allah yang maha sempurna.
 
Sayyidah Maryam dituduh dengan tuduhan yang amat jelek dan menyakitkan dengan kelahiran Nabi Isa oleh orang-orang Bani Israil. Mereka menduga bahwa Sayyidah Maryam telah berzina dengan Nabi Zakariya.

Pada saat itu usia Sayyidah Maryam masih tergolong belia. Namun ia kuat menanggung tuduhan keji itu, tuduhan yang kebanyakan orang tidak akan mampu memikulnya, karena kekuatan iman yang luar biasa yang dimiliki Sayyidah Maryam. 

Baca Juga: Selain Nabi Adam, Ternyata ada 3 Nenek Moyang Manusia, dan Cikal Bakal Seluruh Manusia di Muka Bumi Saat Ini
 
Karena ia sedang tidak boleh bicara, maka ia hanya berisyarat agar mereka menanyai bayinya secara langsung. Dan bayi itu berkata: "Aku adalah hamba Allah, Allah memberiku kitab suci, dan menjadikanku sebagai Nabi dan menjadikanku sebagai keberkahan dimanapun aku berada.."
 
Bani Israil tidak membunuh dan mensalib Nabi Isa. Akan tetapi yang di bunuh dan di salib adalah orang lain yang wajahnya dijelma menjadi mirip Nabi Isa. Sementara Nabi Isa di angkat ke langit.
 
Nabi Isa pada saat di angkat, ia dalam kondisi tidur pulas. Hal itu agar ia tidak merasakan beratnya perjalanan naik ke langit. Berbeda dengan Sang Kinasih yang ketika Isra' Mi'raj diangkat dalam kondisi terjaga.

Sebab ketahanan beliau yang sempurna. Dan supaya menunjukkan bahwa Para Nabi memiliki derajat yang berbeda-beda. Dan Sang Kinasih memiliki derajat jauh di atas Nabi Isa.
 
Sang Kinasih diangkat melewati seluruh langit bahkan lebih dengan tetap memakai pakaian dan sandalnya yang beliau kenakan ketika berangkat. Beliau mampu masuk ke tempat dimana Malaikat Jibril tak bisa masuk ke sana. Qoba qousain atau lebih
dekat lagi.

Baca Juga: 1 Muharram Sampai 10 Muharram Adalah Hari-Hari Tragedi Karbala Hari Dukacita Besar Keluarga Nabi
 
Nabi Isa diangkat ke langit hanya sampai langit ke dua saja. Lalu ketika Sang Kinasih bermi'raj, keduanya bertemu secara langsung disana.

Maka Nabi Isa juga merupakan sahabat, sebab menjumpai Rasulullah secara langsung ketika mi'raj. Bahkan ia adalah sahabt terbaik, karena selain sahabat ia juga seeorang Nabi dan Rasul. Ia tinggal di langit ke dua bersama Nabi Yahya, sepupu dari pihak ibu.
 
Suatu saat Nabi Isa akan diturunkan ke bumi, setelah didahului dengan turunnya al Mahdi bin Abdillah. 
 
Selama 8 tahun di zaman al Mahdi semuanya berupa peperangan. Karena Orang-orang muslim dibawah satu komando al Mahdi, maka orang-orang kafir berusaha terus memerangi. 
 
Hingga muncul al Masih Dajjal, Nabi Isa di turunkan ke bumi ketika orang-orang hendak melaksanakan shalat subuh di Masjid Damaskus. Ia shalat di belakang al Mahdi.

Ia memakai pakaian berwarna kuning, dengan rambutnya yang lurus tidak keriting, kulit putih kemerah-merahan, tidak tinggi juga tidak pendek, dengan dada yang bidang, otot yang panjang.

Nabi Isa turun dengan usia seperti ketika ia di angkat. Sebab seribu tahun di bumi setara satu menit di langit. Ia tidak merasa haus ataupun lapar karena hanya beberapa menit saja di langit.

Baca Juga: Mengaku Nabi Hingga Meninggal Mendadak, Inilah Beberapa Kejanggalan dari Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat
 
Ketika al Mahdi tahu kehadiran Nabi Isa, ia mempersilahkan untuk menjadi imam, tetapi Nabi Isa menolak. Tidak, imam kalian dari kalian.
 
Selepas shalat, al Mahdi menyerahkan panji perang kepada Nabi Isa, jadilah ia salah satu wazirnya. Mereka berangkat berperang memerangi orang-orang Yahudi. Dan pada akhirnya berhasil membunuh Dajjal di Babilonia, sebuah daerah dekat dengan Quds.
 
Orang-orang Nasrani ketika melihat Nabi Isa turun, mereka banyak yang berbondong-bondong memeluk Islam. Maka musuh Islam hanya tersisa Yahudi saja. Orang-orang yang menjadi sumber kekacauan di bumi.
 
Nabi Isa akan menerapkan jizyah, membunuh babi, menghancurkan salib. Sebuah simbol di agama Nasrani yang menyatakan bahwa Nabi Isa di salib, padahal tidak disalib.
 
Setelah orang-orang Yahudi musnah. Sekitar sepuluh tahun setelah itu. Muncul dari golongan manusia bernama Ya'juj dan Ma'juj yang jumlahnya amat banyak dari China. Ya'juj Ma'juj memakan apa saja yang bergerak, serangga, hingga manusia, meminum air sungai hingga habis.

Lalu Nabi Isa memerintah orang-orang ke gunung. Tidak perlu melakukan perlawanan. Ia berdoa kepada Allah setelah salat jamaah, agar Ya'juj Ma'juj di angkat. Akhirnya Allah mengirim wabah kepada mereka dan musnah. Akan tetapi bangkai mereka membuat bau di jalan-jalan.

Maka Allah mengutus burung-burung memindahkan bangkai mereka. Lalu hujan turun selama 40 hari berturut-turut demi menghilangkan bau busuk mereka. Setelah itu kaum muslimin hidup dengan tentram dan bahagia bersama Nabi Isa.
 
Nabi Isa di angkat pada usia 33 tahun dan setelah turun akan hidup 40 tahun. Karena ia masih jomblo ketika diangkat ke langit, maka setelah di turunkan ia akan menikah dengan perempuan mesir. 
 
Maka pada usia 73 tahun, ia meninggal dunia, di shalatkan oleh orang-orang Muslim dan di kebumikan di samping Sang Kinasih di Madinah, shallallahu alaihi wasallam.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah