Dalam prasasti itu, Arkeolog Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono menyebut bahwa peristiwa gerhana bulan memiliki arti penting bagi masyarakat Jawa.
“Prasasti itu menggambarkan peristiwa candragrahana atau Gerhana Bulan pertama, sebuah peristiwa yang dianggap sangat penting bagi masyarakat Jawa,” ujarnya.
2. Raksasa Batara Kala yang Menelan Bulan
Mitos terkait gerhana bulan juga diceritakan pada salah satu relief di Candi Belahan atau Sumber Tetek. Pada relief itu digambarkan bahwa candra sinahut kalarahu atau raksasa yang tengah menelan bulan.
Raksasa tersebut bernama Batara Kala dengan wataknya yang jahat. Mitos inilah yang hingga kini menjadi cerita turun-temurun yang masih dipercaya masyarakat Jawa.
Baca Juga: Hendi Tinjau Proses Produksi Furnitur di Semarang Favorit Artis Hollywood: Patut Diapresiasi!
Baca Juga: Cermati! SMK Terapkan Model Seleksi Baru Jelang PPDB 2021-2022
Baca Juga: Warga Lebak Banten Bangun Makam Fiktif Wali Allah, Tujuannya Agar Ziarah Dekat
Untuk melawan Batara Kala, masyarakat harus memukul lesung padi (penumbuk padi) secara baramai-ramai.
Itu diartikan masyarakat yang beramai-ramai memukul Batara Kala sampai mual hingga memuntahkan bulan. Sebab, masyarakat Jawa mempercayai, Batara Kala tetap hidup tapi jasadnya menjelma menjadi lesung padi.