Covid-19 Turun, DPRD Jateng Pertanyakan Pembelian 6 Isotank

- 2 September 2021, 12:48 WIB
Ilustrasi tabung oksigen
Ilustrasi tabung oksigen /Foto: Antara/Aji Styawan/

Politikus PDI Perjuangan tersebut menambahkan, isotank saat ini tidak akan banyak bermanfaat, apalagi pengadaannya melalui CSR.

Baca Juga: Terima Bantuan 400 Tabung Gas Oksigen dari Kadin, Hendi: Ketersediaan Oksigen Terjaga

”Sekarang isotank mau diapain, mau dibuat bisnis? Pemprov tidak punya pengalaman untuk bisnis oksigen, tidak punya unit usaha yang sudah menjalankan bisnis itu. Ini harus dievaluasi, diaudit, dasarnya apa membeli isotank?” ujarnya.

Baginda menilai, langkah Pemprov Jateng menangani kelangkaan oksigen saat puncak gelombang kedua Covid-19 lalu cukup kacau. Pasalnya kelangkaan oksigen di masyarakat banyak terjadi. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan oksigen.

Di sisi lain, ketika kabupaten/kota mengalami kesulitan menangani membeludaknya pasien Covid-19 beberapa waktu lalu, Pemprov Jateng tidak bisa memberikan supervisi secara maksimal.

”Beberapa rumah sakit di daerah minta bantuan Pemprov. Ada yang minta bantuan ICU, disetujui provinsi, tapisampai hari ini, sampai Covid-19 reda bantuan tidak turun,” tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo yang juga menjadi narasumber acara itu mengatakan, pihaknya sudah memberikan sejumlah bantuan dan fasilitas ke RS, mulai dari APD,rapid test antigen, PCR, alat ICU, hingga laboratorium PCR di RS.

Di Jateng ada 13 RS lini 1, 63 RS lini 2, dan lebih banyak lagi RS lini 3. Jika dijumlah ada 265 RS rujukan Covid-19.

Menurutnya, secara aturan RS lini 1 merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Namun fakta di lapangan,hampir semua RS meminta bantuan ke Pemprov.

”Seluruh rumah sakit di Jateng minta apa-apa ke provinsi, mulai dari APD, rapid test antigen, PCR, alat ICU. Termasuk lab PCR di rumah sakit sebagian besar yang membelikan kita,” katanya.***

Halaman:

Editor: Asri Aulia Rachmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah