Varian Baru Covid-19 di Kudus Melonjak Tajam, Bupati: Warga Batasi Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah

- 19 Juni 2021, 15:06 WIB
Ilustrasi Covid-19. Kasus Covid-19 Varian Delta Melonjak Tajam di Kudus, Bupati minta warga batasi kegiatan dirumah ibadah
Ilustrasi Covid-19. Kasus Covid-19 Varian Delta Melonjak Tajam di Kudus, Bupati minta warga batasi kegiatan dirumah ibadah //Pixabay/

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Kasus Covid-19 di Kudus menunjukan peningkatan drastis. Bahkan setelah dilakukan tes wholegenome sequencing (WGS) dengan mengambil 34 sampel, jumlah pasien bertambah 62 orang. 

Bupati Kudus, Hartopo menyatakan bahwa pengujian sampel ini dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus pada 20 Mei 2021 lalu.

"Iya benar, dari 34 sampel yang dikirim untuk uji laboratorium WGS, semua terkonfirmasi varian Delta,”katanya Jumat 18 Juni 2021.

Baca Juga: Disurati Kominfo India, Ganjar: India Tersinggung Varian Delta Disebut Biang Keladi Lonjakan Covid-19

Dari hasil ini menambah daftar panjang warga Kudus yang terpapar Covid-19 varian delta. Dari 34 sampel yang dilakukan ada 28 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian delta.

”Kudus jauh dari bandara, jauh dari pelabuhan, mengapa varian Delta bisa masuk. Dengan temuan ini,Kudus selalu disebut sebagai tersangka yang menularkan virus varian ini di Jateng karena Kudus yang pertama di tes,”kata Hartopo.

Sayangnya, hingga kini pihaknya belum menerima data lengkap berupa nama dan alamat pemilik sampel yang positif Covid-19 varian delta.

Baca Juga: Makin Parah! Ruang Isolasi RSUD di Kudus Overload, Dinkes: Kami Butuh Bantuan Nakes Baru

”Jika sudah, tentu akan lebih mudah melakukan pelacakan dari mana viru situ ditularkan. Mungkin mereka habis bepergian dari mana semua bisa dilacak. Sayangnya kami belum menerima data identitasnya,”ujarnya.

Hartopo mengaku sedang fokus pada penanganan penderita Covid-19. Pemkab Kudus juga baru saja menjemput warga Kudus yang menjalani isolasi di asrama Donohudan Solo kemarin.

Mereka yang hasil tesnya sudah menunjukkan negatif Covid-19, akan dijemput pulang.

Baca Juga: Kasus Bullying Ex Member APRIL Belum Temukan Titik Terang? Ini Kata Chewon APRIL

Pelaksanaan vaksinasi juga terus dipercepat sesuai yang ditargetkan. Pelaksanaan PPKM mikro akan terus dipantau untuk memutus penyebaran Covid-19. 

Tak hanya itu, Bupati Kudus juga telah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk menampung pasien.

"Kami juga meminta Dinkes memantau warga yang isolasi mandiri. Jika sudah selesai isolasi atau negatif, datanya harus dicoret dari daftar warga positif Covid-19,” katanya.

Baca Juga: Balita Hayut di Sungai Dengkeng Klaten Ditemukan Tewas

Pihaknya juga berharap warga Kudus menjalankan surat edaran dari Menteri Agama terkait pembatasan kegiatan rumah ibadah, seperti yang dilakukan pengurus Masjid Agung Kudus yang tidak menggelar sholat Jumat kemarin.

Hal ini sebagai contoh bagi pengelola masjid lain di Kudus. Mengingat lonjakan pasien Covid-19 yang pesat dan berstatus zona merah.

Terpisah, Kepala Dinkes Kudus Badai Ismoyo mengatakan, meski varian Delta telah terindikasi di Kudus, belum tentu juga varian tersebut juga yang membuat ledakan Covid-19 di Kabupaten Kudus pasca lebaran lalu. 

Baca Juga: Mesin ATM Bank Mandiri di Kampung Kali Kota Semarang Nyaris Dijebol, Pelaku Rusak CCTV

Menurut dia, ada kemungkinan banyak orang terpapar karena maraknya kerumunan yang terjadi sebelum maupun setelah Lebaran. Kondisi tersebut juga diperparah dengan kondisi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.

Badai menuturkan, sasaran vaksinasi saat ini tidak hanya warga pralansia atau lansia, tetapi semua warga yang berusia 18 tahun lebih..

Ia menargetkan 664.666 warga Kudus divaksinasi. 

"Saat ini 9% yang divaksinasi dosis pertama, dan 4,1% yang telah lengkap dosis kedua.Masih jauh dari target. Karena itu, kami bekerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat vaksinasi,”katanya***

 

Editor: Eko Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah