Krisis Oksigen, Begini Keadaan Penanganan Pasien Covid-19 di Solo

19 Juli 2021, 10:44 WIB
Ilustrasi tabung oksigen. /pixabay

INFOSEMARANGRAYA.COM - Hingga kini Solo menjadi salah satu daerah yang mengalami krisis oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

Diketahui bahwa kurangnya pasokan oksigen di Kota Solo dikarenakan terkendalanya pasokan dari produsen.

"Hampir tiap malam saya masih terus menerima laporan dari rumah sakit-rumah sakit, ada yang stoknya tinggal untuk dua jam dan sebagainya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih.

Baca Juga: Palestina Bahagia Barcelona Batalkan Pertandingan Uji Coba Pramusim Lawan Klub Israel!

Wayuningsih mengatakan pihaknya telah berusaha untuk berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran pasokan oksigen.

Jika diperlukan, ia mengaku siap mengambil pasokan oksigen dari luar kota.

"Saya memang sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Polres, Dinas Perhubungan untuk angkutannya. Kami tidak diam di rumah sakit dan menunggu diantar, tetapi kami ambil ke Kendal, ke Semarang," jelasnya.

Baca Juga: Resep dan Cara Mudah Memasak Opor Ayam Bumbu Kuning untuk Idul Adha, Dijamin Enak!

Wahyuningsin juga sampiakan bahwa kecepatan menjadi poin penting dalam penanganan pasien Covid-19 karena berkaitan dengan keselamatan. "Ini kan berpacu dengan nyawa," katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani menyampaikan bahwa pendirian depo oksigen di Solo sejauh ini tidak ada kendala.

"Bisa saja di GOR Manahan, bagian 'indoor' bisa dimanfaatkan, STP (Solo Technopark) juga bisa, atau milih rumah sakit yang halamannya besar. Jadi dengan begitu yang butuh tinggal ambil, tetapi kan masalahnya pasokan tidak ada," katanya.

Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk Lengkap dengan Bumbu, Wajib Coba!

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga berupaya memastikan stok oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 di Solo dalam kondisi aman.

Gibran mencatat untuk kebutuhan oksigen di Kota Solo sendiri setiap harinya mencapai 59 ton. Mengingat tingginya kebutuhan tersebut, ia memastikan Solo agar jangan sampai kehabisan stok oksigen.

"Itu selalu habis (59 ton/hari), namun kami amankan terus. Setiap hari dipantau terus sama pusat, sama Pak Luhut (Koordinator PPKM Darurat), sama Kemenkes juga," katanya.***

Editor: Alfiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler