INFOSEMARANGRAYA.COM – Hati-hati apabila bermain aplikasi kencan, Nur Aini mengungkap bahwa pertemuan awal dengan pelaku yang menikahinya dan pura-pura menjadi laki-laki padahal aslinya perempuan, berawal dari pertemuan di aplikasi.
Bersamaan dengan perkembangan era digital, saat ini banyak aktivitas sosial beralih melalui aplikasi. Baik itu berupa aplikasi untuk chatting, membagikan foto dan video, maupun aplikasi kencan.
Dengan beraktivitas sosial di media digital, tentunya kita tidak mengetahui apa saja yang sebenarnya terjadi pada lawan bicara kita.
Meskipun aplikasi-aplikasi untuk berinteraksi sosial ini menanyakan data pribadi penggunanya, tetapi pengguna dapat memalsukan identitas asli saat mengisi data pribadi tersebut.
Oleh karena itu, banyak ditemukan kasus dimana lawan bicara di media sosial tidak sama dengan pribadi aslinya.
Baca Juga: Tuai Kontroversi Lagi, RKUHP Siap Jerat Orang yang Mempunyai Kekuatan Supranatural
Contohnya seperti kasus Nur Aini yang sempat ramai dibicarakan publik karena menikah dengan seorang perempuan yang mengaku laki-laki selama berbulan-bulan.
Ditemani oleh Komunitas Advokat Perempuan Provinsi Jambi, Nur Aini menjelaskan kisahnya di dalam podcast Deddy Corbuzier.
Nur Aini memberi penjelasan bahwa dirinya tidak memiliki penyimpangan orientasi seksual. Peristiwa yang menimpanya ini terjadi karena ia mempercayai bahwa suaminya waktu itu benar-benar laki-laki.
Terkuak juga bahwa Nur Aini dan pelaku awalnya bertemu melalui sebuah aplikasi. Kemudian ia berpacaran dengan pelaku selama satu bulan, dan lanjut ke jenjang pernikahan melalui nikah siri.
Pernikahan ini dilakukan karena pelaku memintanya. Selain itu, Nur Aini juga mendapat saran dari om dan bibinya. Oleh karena itu, pernikahan dilaksanakan.
Baca Juga: Resmi dari Kemenpan-RB! Seleksi PPPK 2022 Sudah Diumumkan, Baik untuk Tenaga Maupun Guru Honorer
Sayangnya, nasib buruk menimpa Nur Aini karena pelaku yang saat itu berstatus suami adalah seorang perempuan yang menipunya menjadi laki-laki.
Dari peristiwa ini, Nur Aini juga mendapat kerugian baik secara psikis maupun materi. Ini juga yang menjadi alasan Nur Aini didampingi oleh Komunitas Advokat Perempuan Provinsi Jambi karena sebelumnya kondisi mentalnya sempat terguncang.
Oleh karena itu, kita tetap perlu hati-hati berinteraksi di dalam aplikasi, termasuk aplikasi kencan. Tentunya karena kita tidak dapat mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya dan data diri asli dari lawan bicara kita. Tetap berhati-hati ya.***