INFOSEMARANGRAYA.COM – Pilih resign saat pandemi?
Mungkin bagi masyarakat Indonesia ini tidak menjadi pilihan karena banyak yang kena PHK dan merasakan sulitnya mencari pekerjaan, terutama dalam kondisi pandemi.
Namun, ternyata hal ini berbeda dengan yang terjadi di Amerika. Fenomena ini dalam dunia ekonomi disebut dengan ‘The Great Resignation’.
Baca Juga: 5 Jenis Pekerjaan Terbaik Untuk Kamu Seorang Introvert
Baca Juga: Ini Tips Agar Mudah Membuat Konten, Para Content Creator Harus Tahu!
Dilansir dari sebuah thread populer di Twitter dengan akun @WidasSatyo, inilah ‘The Great Resignation’ itu.
Istilah ini dicetuskan oleh Anthony C Klotz, seorang profesor dari Texas A&M University, yang memperdiksikan bahwa orang-orang akan memilih untuk meninggalkan pekerjaanya demi prioritas lain karena sistem WFH yang fleksibel.
Tidak seperti di awal pandemi tahun 2020 lalu yang angka PHK di US tinggi, sekarang ada tren baru di mana orang-orang secara sukarela mengundurkan diri dari pekerjaanya.
Baca Juga: Cara Mengembalikan File Ms Word yang Lupa Disimpan, Ternyata Mudah!
Baca Juga: Bingung Dengan Passion Kamu? Simak 5 Cara Ini Untuk Ketahui Potensimu
Menurut data ketenagakerjaan di US, bulan Agustus kemarin tercatat ada 4,3 juta orang resign.
Kondisi ini menimbulkan fenomena unik yang membuat banyak sekali lapangan pekerjaan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia.
Beberapa faktor yang membuat orang-orang resign diantaranya adalah takut terinfeksi COVID-19, upah yang rendah, pekerjaan jauh, sampai menemukan pekerjaan baru yang lebih diinginkan ketika WFH.
Baca Juga: Benci Hari Senin? Begini Tips Atasi Burnout Agar Lebih Rilex
Baca Juga: Mata Lelah Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Serius, Yuk Simak Cara Mengatasinya
Namun, dari semua sebab fleksibilitas waktu bekerja menjadi pertimbangan baru bagi masyarakat US untuk memilih pekerjaan.
Sektor yang mendapat banyak efek dari fenomena ‘The Great Resignation’ ini meliputi sektor pabrik, keuangan, teknologi hingga pekerja kesehatan.
Tidak diketahui fenomena ini akan bertahan hingga kapan, sebab semua perusahaan juga membutuhkan karyawan untuk menjalankan roda perekonomian.***