Lalamove Jawab Tantangan Pengiriman middle Mile di Indonesia

- 16 September 2022, 15:55 WIB
Lalamove Jawab Tantangan Pengiriman Midle Mile di Indonesia.
Lalamove Jawab Tantangan Pengiriman Midle Mile di Indonesia. /

1.Pengangkut: Sekelompok pemilik barang dagangan yang ingin mengirim / mendistribusikan produk mereka.

2.Carrier - Pemilik / pengemudi armada yang digunakan untuk melakukan pengiriman.

Dari dua bagian ini, digitalisasi sisi pengirim adalah tantangan yang paling sulit. Sebagian besar operator adalah perusahaan besar dengan sistem dan prosedur yang berlaku selama beberapa dekade. Cakupannya juga beragam, mulai dari FMCG, konstruksi hingga migas.

Hal ini mengakibatkan setiap pengirim  memiliki spesifikasi yang berbeda untuk kebutuhan pengiriman dan proses bisnisnya. Untuk pengirim, mengubah proses logistik berarti mengubah proses bisnis dari berbagai departemen yang dimilikinya.

Tidak jarang operator memilih untuk mempertahankan proses lama daripada mengambil risiko berinovasi. Lebih lanjut, selama ini perusahaan masih dapat berfungsi meskipun digambarkan kurang efisien.

Baca Juga: Mudah! Ini Syarat Baru Pengajuan KUR BRI Dengan Bunga Rendah dan Tanpa Jaminan untuk pelaku UMKM

Tantangan angkutan barang Middle Mile di Indonesia

Saat ini, armada truk menjadi basis utama armada angkutan barang middle mile dengan kontribusi sebesar 55,2% dari kegiatan logistik di Indonesia (2020). Riset AC Ventura menunjukkan bahwa fase pengiriman barang middle mile Indonesia masih dinilai tidak efisien, terbukti dari nilai penggunaan truk di Indonesia yang hanya 50.000 km per tahun.

Kondisi ini tidak lepas dari tantangan pengiriman barang middle mile ke Indonesia, yang meliputi:

1. Sistem transaksi jasa pengiriman barang middle mile masih manual.  Sebanyak 80% armada truk sebagai pengangkut dioperasikan oleh operator kecil yang masih menggunakan metode transaksi manual seperti persewaan konvensional.

Halaman:

Editor: Alfio Santos


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah