INFOSEMARANGRAYA.COM - Upaya penipuan yang mengatasnamakan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi kembali terjadi.
Kali ini, nama Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini digunakan oleh pelaku dengan modus hendak membantu pembangunan masjid Baitussholihin.
Percakapan Whatsapp antara pelaku dan pengurus masjid bernama Syaiful Huda ini viral di media sosial sejak Selasa 23 Maret 2021.
Baca Juga: Jok Mobil Dinas Wali Kota Solo Dilepas, Warganet: Lho Ada Puluhan Kantong Beras?
Baca Juga: 27 Titik Dipasang Kamera, Berikut Cara Pembayaran Denda Tilang ETLE di Polda Jawa Tengah
"Ini saya Bpk. Hendrar prihadi. Jadi begini saya mau memberikan sedikit Rezeky untuk masjid dan satunan ank yatim piatu," tulis pelaku yang menggunakan nomor 0858 5642 3771 seperti yang dikutip dari akun infokejadiansemarang, Rabu 24 Maret 2021.
Dalam percakapan itu, pelaku penipuan mengatasnamakan Hendrar Prihadi ini sempat menanyakan tentang pembangunan/renovasi di masjid tersebut.
Setelah dijelaskan jika masjid tersebut sedang memiliki rencana pembangunan, lantas pelaku meminta nomor rekening masjid.
Baca Juga: Heboh Usulan Habib Rizieq Shihab Jadi Duta Vaksinasi, Satgas Covid-19 Angkat Bicara
Baca Juga: Pasien Covid-19 Menurun, Hendi Akan Tutup Ruang Isolasi Islamic Center Maret Ini
"Jika tidaak keberatan Apa bisa di kirimkan nomor rekening Masjid.?" tulisnya
mengetahui Wali Kota nya akan membantu, pengurus masjid ini menjawab akan memintakan nomor rekening ke bendahara masjid.
Beruntung pengurus masjid segera mengkonfirmasi kepada pengurus lain.
"Ternyata nomor tersebut bukan nomor Kas hendrarprihadi Walikota Semarang yang asli," tulis caption di akun tersebut.
Mengetahui namanya dijadikan objek penipuan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sempat membalas pesan di akun tersebut.
"Waahhh-- tegel nyatut nama ik (Wah, tega catut nama ya), tulis akun instagram resmi Hendrar Prihadi di kolom komentar.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Kamis 25 Maret 2021: Ikatan Cinta Pindah Jam Tayang
Sebelumnya, tahun 2018 lalu akun Facebook mengatasnamakan Hendi juga mencoba melakukan penipuan.
Modusnya pun sama dengan menawarkan partisipasi agar ikut membantu yayasan panti di Semarang. Jika yang dikirimi pesan setuju maka selanjutnya diberi nomor rekening.***