Dosen UIN Walisongo Sebut Syair ”Lingsir Wengi” Bukan untuk Pemanggil Setan

23 Maret 2021, 09:56 WIB
Ilustrasi takut. /Pexels.com/Kat Jayne

 

INFOSEMARANGRAYA.COM - Pernah mendengar syair "Lingsir Wengi" di malam hari? Apa yang kamu rasakan? merinding atau justru menikmatinya.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Anasom, meluruskan kesalahpahaman makna syair ”Lingsir Wengi” yang berkembang di masyarakat sebagai pemanggil setan atau hal mistik lainnya.

Dalam diskusi online bertema ”Mengupas Makna Dakwah Sunan Kalijaga dalam Syair Lingsir Wengi” yang diadakan kelompok 70 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (MIT DR) angkatan 11. Ketua PCNU Kota Semarang itu dengan tegas menyatakan syair tersebut tidak ada hubungannya dengan hal-hal mistik apa pun.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Serial India Kulfi Selasa 23 Maret 2021: Zinda dan Rocket Berkelahi, Ama Menghukum Mereka

Baca Juga: Jadwal Piala Menpora Tanggal 23 dan 24 Maret 2021: Ada Persebaya, PSS Sleman, Persib, dan Bali United

Menurutnya, hal itu bermula ketika syair ”Lingsir Wengi” dijadikan soundtrack film mistis, sehingga masyarakat percaya syair tersebut sebagai pemanggil makhluk ghaib.

“Saya juga suka mendengar lagu Lingsir Wengi versi soundtrack Kuntilanak, nyatanya tidak terjadi apa-apa,” katanya, baru-baru ini.

Ia juga menjelaskan, syair ”Lingsir Wengi” yang dijadikan soundtrack film Kuntilanak bukan karya Sunan Kalijaga. Sebab, menurutnya syair tersebut tidak termasuk durma dalam tembang Jawa.

Baca Juga: Pemuda di Lampung Tengah Tega Penggal Kepala Ayahnya, Diduga Ingin Menikah

Baca Juga: Tradisi Dugderan Jelang Ramadan di Semarang Tetap Dilaksanakan, Tapi Pesertanya Terbatas

“Sudah jelas ya syair Lingsir Wengi yang terdapat di film itu semata-mata untuk kepentingan film itu,” katanya.

Selanjutnya Anasom menjelaskan syair kidung ”Rumekso Ing Wengi” diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Lantaran di dalam syair itu terkandung beberapa naskah kuna, manuskrip, dan macapat ”Dhandanggula” pada bagian pertama naskah syair tersebut.

Syair ”Lingsir Wengi” karya Sunan Kalijaga itu bermakna spritual. Dalam melantunkan syair itu juga dibutuhkan konsentrasi tinggi, karena kita sedang berdoa kepada Allah.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Disebut Mengandung Babi Disuntikan Awal ke Ketua MUI Jatim, Ini Pesannya

“Maknanya itu sebagai doa untuk memohon kepada Allah agar terbebas dari semua penyakit, segala malapetaka, dan terhindar dari guna-guna,” ungkapnya.

Selain itu, Anasom juga membeberkan, ulama terdahulu mengajarkan cara berdoa kepada Allah melalui syair maupun lagu yang menggunakan bahasa Jawa.***

Editor: Eko Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler