Network
INFO SEMARANG RAYA – Penggunaan telepon genggam telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, persentase pengguna telepon genggam di Indonesia mencapai 67,88%.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebanyak 2,01% poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan 65,87%. Ini menggambarkan betapa pentingnya peran telepon genggam dalam menghubungkan dan mempermudah akses informasi bagi masyarakat.
Melihat tren penggunaan telepon genggam di Indonesia, angkanya cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, ada catatan khusus pada tahun 2020, di mana persentase pengguna telepon genggam mengalami koreksi akibat dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Penting untuk memahami sebaran penggunaan telepon genggam berdasarkan wilayah. Kalimantan Timur muncul sebagai provinsi dengan persentase tertinggi pengguna telepon genggam pada tahun 2022, mencapai 82,37%.
Disusul oleh Jakarta dengan persentase sebesar 82,27%, menunjukkan tingkat ketergantungannya pada perangkat ini.
Kepulauan Riau dan Kalimantan Utara juga mengikuti dengan persentase yang tinggi, masing-masing mencapai 79,88% dan 78,62%.
Ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah ini memiliki akses yang baik terhadap teknologi telepon genggam dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Papua mencatatkan persentase pengguna telepon genggam yang paling rendah pada tahun 2022, yakni 35,33%. Di atasnya, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat memiliki persentase masing-masing sebesar 52,73% dan 61,07%.
Hal ini mencerminkan tantangan dalam memperluas akses teknologi di wilayah-wilayah yang mungkin memiliki tantangan geografis dan infrastruktur yang berbeda.
Penggunaan telepon genggam tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga pintu gerbang untuk akses informasi, pendidikan, dan layanan lainnya. Dengan peningkatan ini, Indonesia terus mengalami transformasi digital yang akan membantu meningkatkan akses dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.***
