INFOSEMARANGRAYA,- Dalam rangka kembangkan kawasan wisata Heritage, Pemkot Semarang berencana melanjutkan revitalisasi wilayah kelurahan Dadapsari, Kota Semarang menjadi Kampung Melayu.
Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi Kampung Melayu memiliki potensi wisata historis yang kuat. Salah satunya dengan adanya Masjid Layur yang dibangun pada 1802, serta adanya Masjid Sholeh Darat.
Masjid Layur merupakan salah satu potensi yang nantinya dapat menarik wisatawan dari luar kota untuk datang ke Kota Semarang.
Baca Juga: Semakin Membaik, Kota Semarang Kini Hanya Menyisakan 28 Kasus Positif Covid-19
"Jadi saya optimistis, Kampung Melayu bisa menjadi daya tarik wisatawan, seperti halnya Little Netherland,” ujar Hendi sapaan akrabnya pada Jumat 1 Oktober 2021.
"Seperti revitalisasi kawasan Little Netherland, Kampung Melayu yang saat ini kondisinya relatif kumuh harus dapat ditata ulang menjadi daya tarik wisata Kota Semarang,” tambah Hendi
Dirinya melanjutkan, melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), 39,42 Ha kawasan Dadapsari akan dipercantik baik dari sisi infrastruktur jalan, drainase, sarana prasarana jalan, ruang publik hingga penambahan ruang terbuka hijau.
Baca Juga: Dibuka Destinasi Wisata Baru, Sport Track Hutan Tinjomoyo, Ini Syarat Masuk dan Harga Tiketnya
"Pengembangan Kampung Melayu ini menjadi bagian dari total 145,83 Ha di 62 kelurahan yang akan dirapikan. Dari tahun 2014 hingga akhir 2020, total pengurangan wilayah kumuh yang sudah dilaksanakan adalah 320,75 Ha sehingga menyisakan luasan kumuh sebesar 95,08 Ha,” terang Hendi.