INFOSEMARANGRAYA.COM,- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyambut baik Gerakan Santri Menulis ke-27 yang diselenggarakan Suara Merdeka dalam rangka mencerdaskan bangsa melalui tulisan. Gerakan ini telah berlangsung mulai hari ini Sabtu 17 April sampai 26 April 2020 dan digelar di 10 tempat.
Pembukaan 'gerakan santri menulis' pertama kali berlangsung di Kota Semarang, tepatnya di Auditorium Loka Krida lantai 8 Gedung Moh Ichsan Balai Kota Semarang, Sabtu 17 April 2021.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap adanya gerakan santri menulis ini para santriwan dan santriwati mendapatkan ilmu bagaimana menulis dengan baik dan benar sesuai kaidah jurnalistik.
Baca Juga: Kirimkan Bantuan Bagi Korban Gempa Jatim, Ganjar Pastikan Pasokan Logistik Jawa Tengah Aman
Baca Juga: Bahas Populisme, Mahasiwa KKL UIN Walisongo Datangkan Dosen FISIP Unair
"Hoak tidak hanya hari ini saja tapi sudah ada sejak dulu yang hanya dilingkup kecil. Tapi sekarang persoalan kemajuan teknologi tinggal modal jempol klik bisa langsung mengetahui seantero jagad, sehingga jika kita membuat tulisan kebohongan akan dicap jelek, kalau bagus dicap bagus. Karena seribu kebohongan akan menjadi sebuah kebenaran," jelas Hendrar Prihadi atau kerap disapa Hendi.
Hendi juga menyampaikan adanya kemajuan teknologi atau sosial media ibarat dua mata pisau sehingga bisa membuat pesan positif dan juga negatif.
Untuk itu, dengan gerakan ini para santri bisa mengambil sisi positif yang dapat membangun karakter dan skill dalam membuat konten tulisan. Tentunya menghasilkan tulisan yang bijak dan tidak memecah belah bangsa.
Baca Juga: Polrestabes Semarang Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2021, Berikut Rangkaian Kegiatannya
"Mari kita bijak di era medsos. Santri ini adalah anak muda yang punya integritas punya idealis punya keilmuan dan akhlak," tutur Hendi.
Sementara itu, dalam acara pembukaan gerakan santri menulis juga dihadiri Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen. Beliau juga menuturkan bahwa dahulu para ulama dan kyai juga gemar menulis dan menghasilkan berbagai karya. Sehingga akan banyak literasi yang ada di pondok pesantren.
Dalam gerakan santri menulis ini para santri akan diajarkan bagaimana penulisan yang baik dan benar dan bagaimana melawan konten-konten Hoax. Hal ini nantinya akan melahirkan generasi muda yang cerdas dan gemar membaca.
Baca Juga: Adakan Dugderan di Kala Pandemi, Hendi: Kami Tetap Pertahankan Tradisi dan Budaya Asli
Nah, berikut ini agenda gerakan santri menulis yang akan digelar di 10 tempat, baik di wilayah Semarang maupun kota lainnya :
Putaran 1 tanggal 17 April 2021 di Auditorium Loka Krida Iantai 8 Balai Kota Jalan Pemuda Semarang.
Putaran 2 tanggal 18 April 2021 di Pondok Pesantren Fadlul Fadhlan, Dukuh Wonorejo, Mijen.
Putaran 3 tanggal 19 April 2021 di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah, Sukorejo, Gunungpati.
Putaran 4 tanggal 20 April 2021 di Pondok Pesantren Al-Asror, Jalan Kauman, Patemon, Gunungpati.
Putaran 5 tanggal 21 April 2021 di Pondok Pesantren Ad-Dainuriyyah-2, Sendangguwo, Pedurungan.
Putaran 6 tanggal 22 April 2021 di Pondok Pesantren Nurul Burhany Jalan Suburan, Mraggen, Demak.
Baca Juga: Jangan Mudik! Pemerintah Tetapkan Denda Rp100 Juta Bagi Pelanggar Nekat
Putaran 7 tanggal 23 April 2021 di Pd. Pesantren Wali (Wakaf Literasi Islam Indonesia, Kabupaten Semarang.
Putaran 8 tanggal 24 April 2021 di Pondok Pesantren Bug'ah Mubarokah, Godong, Kabupaten Grobogan.
Putaran 9 tanggal 25 April 2021 si Pondok Pesantren Salafiyah, Pulutan, Sidorejo, Kota Salatiga.
Putaran 10 tanggal 26 April 2021 di Pondok Pesantren Sirojut Tholibin, Kersan, Pegandon, Kabupaten Kendal***