Maulaayaa !
Adulah aku .............................
Dengan orang yang penuh iman dan kesadaran
Hingga aku dapat mencicipi nikmatnya kekalahan
Makna Puisi Keluhan Setan
Bait pertama membuka kisah setan yang meratap kepada Sang Maha Pencipta. Ia merenung pada masa kejayaannya sebagai pemimpin malaikat, hingga kemudian derajatnya jatuh karena penciptaan Adam. Namun, keluhannya tidak dijawab dengan penolakan, melainkan ketaatan anak cucu Adam.
Puisi ini menyentuh tema kehilangan identitas diri dan kelembutan manusia. Setan meratap karena manusia lupa akan derajatnya yang tinggi sebagai khalifah di bumi. Kelembutan dan kebahagiaan mereka terabaikan, seiring dengan kemampuan untuk mengatakan "tidak" terhadap godaan.
Baca Juga: Puisi Ketika Alam Bicara: Tentang Keindahan Alam dan Pentingnya Menjaga Alam Sumber Kehidupan
Setan memohon perlindungan, mengakui keberanian manusia yang berontak melawan godaan. Dia malu karena harus menghadapi kehinaan setelah sebelumnya dihormati.
Puisi ini menutup dengan setan merendahkan diri dan memohon untuk dihadapkan pada orang yang penuh iman dan kesadaran, menginginkan kekalahan yang sesungguhnya.
"Keluhan Setan" bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang menggugah dan meresapi makna kehidupan. Mz. Attar Kedunglo Kediri berhasil menyampaikan keluhan setan dengan indah melalui puisi ini, mengajak pembaca untuk merenung dan mengevaluasi nilai-nilai hidup.***