Guru Memarahi Murid yang Tidak Sholat, Ortu Tidak Terima Lapor Polisi! Bukti Parenting Islami di Indonesia

18 Oktober 2023, 10:05 WIB
Ilustrasi - Guru Memarahi Murid yang Tidak Sholat, Ortu Tidak Terima Lapor Polisi! Bukti Parenting Islami di Indonesia /pexels.com/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Dear ayah dan Bunda, seberapa penting sih parenting islami dalam membentuk karakter anak? Kasus yang menimpa guru agama di Sumbawa ini, bisa jadi bukti.

Patut diketahui oleh ayah dan bunda, bahwa dampak positif dari penerapan parenting islami akan membuat anak sadar akan kewajibannya sebagai seorang muslim; salah satunya adalah sholat.

Bila pendidikan parenting islami rendah, maka anak cenderung lalai bahwa sengaja meninggalkan kewajibannya untuk sholat.

Baca Juga: Bahaya Terlalu Lama Menggunakan Earphone Kepada Anak, Mengambil Pelajaran manfaat sosok dari Zaskia Mecca

Hal inilah yang terjadi pada guru agama di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang harus berurusan dengan polisi, gara-gara mengingatkan muridnya untuk sholat

Dikutip Akbar Sorasa, guru agama di Sumbawa, mengungkap awal mula dirinya dilaporkan ke polisi lantaran menghukum murid yang tidak sholat.

Akbar Sorasa menerangkan bahwa awalnya ia menegur murid-muridnya yang sedang asyik nongkrong di samping pagar sekolah saat jam pelajaran masih berlangsung.

Tak hanya itu, Akbar Sorasa juga bertanya kepada murid-muridnya tersebut terkait beberapa murid yang pulang tanpa izin alias bolos.

“Siapa aja yang bolos? Saya tanya demikian, tetapi mereka tidak mau menjawab. Lalu, saya meminta anak-anak itu untuk jangan pulang dulu, sampai bel pulang berbunyi,” kata Akbar Sorasa.

Namun, tak lama kemudian, azan zuhur berkumandang.

Baca Juga: Inilah Pelajaran Parenting untuk Orang Tua, Kesuksesan Anak Tidak Hanya Ditentukan Prestasi Akademik, Simak

Akbar Sorasa pun lantas mengajak murid-muridnya tersebut untuk sholat zuhur berjamaah di mushala sekolah, lagi-lagi ucapannya tak dihiraukan oleh mereka.

“Mereka hanya diam dan lanjut ngobrol gitu,” lanjut Akbar Sorasa.

Merasa ajakan sholatnya diabaikan, Akbar Sorasa mengambil tindakan dengan mengambil sebilah bambu untuk menakut-nakuti mereka.

Karena mereka masih tetap diam, akhirnya Akbar Sorasa memilih mencubit mereka satu per satu agar nurut dan mau diajak sholat; salah satunya adalah murid dengan inisial ‘A’.

“Saya lalu colek bagian lengan dan pundak A dengan tangan, seperti cubit sedikit. Dua sampai tiga kali saya coleh begitu,” ujarnya.

Akhirnya beberapa siswa nurut dengan ajak Akbar Sorasa untuk sholat, tetapi tidak dengan A.

Setelah pulang, Akbar Sorasa justru mendapat kabar dari Kepala Sekolah bahwa Ayah A datang ke sekolah karena tak terima anaknya mendapat perlakuan demikian.

“Saya sudah minta maaf kepada orang tua siswa, bahkan mediasi sudah dilakukan sebanyak tiga kali oleh pihak sekolah, tetapi tak kunjung dimaafkan

Naasnya, Akbar Sorasa justru dimintai uang Rp 50 Juta agar proses damai bisa disetujui oleh orang tua korban.

Baca Juga: Inilah Doa Lengkap agar Anak Menjadi Sholih dan Sholihah, Sesuai Contoh dari Para Nabi

Karena Akbar Sorasa tak sanggup menyediakan uang Rp 50 Juta, keesokan harinya orang tua A melaporkan Akbar Sorasa ke Kantor Polisi Sumbawa Barat.

Kasus yang menimpa Akbar Sorasa ini sempat viral di media sosial, dan ini menjadi salah satu bukti bahwa penerapan parenting islami di Indonesia masih lemah.

Untuk itulah, tak ada salahnya bagi ayah dan bunda untuk menerapkan pola pengasuhan anak yang dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual.

Orang tua harus mulai mengenalkan alquran dan kebiasaan sholat, setidaknya dimulai saat anak berumur 3 tahun!

Biarkan dia menikmati prosesnya, sehingga nilai-nilai spiritual bisa melekat pada si kecil tanpa adanya unsur paksaan.

Tentu sang guru tidak akan mungkin sampai mencubit A, kalau sang murid memiliki kesadaran bahwa sholat adalah kewajibannya sebagai muslim.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Vi Azhar Ihsan

Tags

Terkini

Terpopuler