INFOSEMARANGRAYA.COM – Artikel berikut memuat informasi Lee Zii Jia yang dihukum dua tahun usai keluar pelatnas yang menuai komen dari HK Vittinghus ‘keputusan seperti ini adalah bencana bagi badminton.’
Lee Zii Jia sendiri merupakan pemain badminton tunggal putra unggulan Malaysia yang saat ini menempati peringkat 7 di dunia.
Nama Lee Zii Jia menjadi terkenal di dunia badminton usai ia memenangkan gelar All England 2021 setelah mengalahkan pemain peringkat 2 dunia, Viktor Axelsen, di final.
Baca Juga: Info Loker! RANS Entertainment Membuka 5 Posisi Lowongan Kerja Terbaru Januari 2022
Kemenangan ini membuat Lee menjadi digadang-gadang sebagai penerus pemain tunggal putra legendaris Malaysia, Lee Chong Wei.
Namun, secara mengejutkan Badminton Association of Malaysia (BAM) pekan ini mengungkapkan bahwa ia telah keluar dari pelatnas dan ingin bermain sebagai pemain independen.
BAM mengatakan Lee Zee Jia menyebut "tekanan berada di tim nasional" dan "gaya hidup yang diatur" di akademi bulu tangkis Malaysia sebagai alasan untuk berhenti.
Baca Juga: Pertandingan Melawan Madura United Diundur Satu Hari, PSIS Semarang Support dan Ini Alasannya!
“Jelas kami merasa sangat sedih," sebut wakil presiden BAM Jahaberdeen Mohamed Yunoos tentang kepergian Lee dari pelatnas.
Namun, di hari jumat 21 Januari 2022 kemarin, BAM justru mengeluarkan satu keputusan yang sangat kontroversial.
BAM justru memutuskan untuk menghukumnya dengan larangan hukuman dua tahun dari semua turnamen yang disetujui oleh badan pengatur dunia Badminton World Federation (BWF).
Baca Juga: Amerika Serikat dan Rusia Berusaha Menurunkan Temperatur Ketegangan atas Krisis Ukraina
Karena asosiasi masing-masing negara bertanggung jawab untuk mendaftarkan pemainnya maka BAM dapat secara efektif memblokir Lee untuk bersaing di kompetisi internasional manapun.
Keputusan mengejutkan ini tentunya menuai banyak kritik dari netizen Malaysia, serta pemain professional badminton yang lain.
Salah satunya adalah kritik dari Hans Kristian Vittinghus yang merupakan pemain badminton tunggal putra dari Denmark yang menempati peringkat 22 dunia.
Baca Juga: Koalisi Pimpinan Saudi Membantah Tuduhan Adanya Serangan Udara di Penjara Yaman
Ia menjabarkan kritik panjangnya melalui unggahan di akun Instagramnya, hkvittinghus.
“Jumat adalah momen lain yang mengejutkan dalam olahraga kami, dan sayangnya tidak dalam cara yang baik,” sebut Vittinghus dalam unggahan tersebut.
“Mereka ingin mengikuti jalan mereka sendiri. Pilih pelatih mereka sendiri, pengaturan pelatihan mereka sendiri, jadwal turnamen mereka sendiri, lakukan kesepakatan sponsor mereka sendiri, dll,” tulis HK Vittinghus tentang keputusan Lee Zii Jia.
“Sebenarnya, bagaimana tindakan tersebut bisa menjadi kejahatan?”
Selain itu, HK Vittingus juga menjelaskan bahwa karena peraturan BWF yang ketat terkait isu seperti ini, pemain yang sedang berada di posisi yang sama juga hanya memiliki pilihan terbatas, yaitu:
1. Terimalah, lepaskan hasrat Anda dan cari pekerjaan baru.
2. Pindah ke negara lain, tinggal di sana selama 12 bulan dan kemudian mulai berkompetisi lagi.
Ini hanya kemungkinan jika negara baru menerima untuk memasukkan nama Anda ke turnamen, yang bisa berarti Anda akan dipaksa untuk bermain di bawah bendera negara baru ini.
3. Bawa ke pengadilan.
Vittinghus juga sebenarnya paham dengan mengapa BAM tidak senang dengan keputusan Lee, tapi ia juga berpendapat bahwa alasan itu tidak memvalidasi keputusan BAM.
Baca Juga: Mengenang Mendiang Suladi dan Gol Pertamanya Untuk Persib Bandung
“Jika itu masalah keuangan, selesaikan. Jangan asal mengambil kehidupan pemain.”
“Semua orang kalah dengan aturan ini. Keputusan seperti ini adalah bencana bagi badminton,” sebut pendapat akhir Vittinghus dalam unggahan tersebut.
Pada akhirnya, HK Vittinghus juga berpendapat bahwa BWF tidak bisa membiarkan hal ini berlanjut, dan bahwa asosiasi nasional tidak boleh memegang kekuatan sebanyak itu terhadap pemain badmintonnya.
Baca Juga: Info Loker, BPJS Ketenagakerjaan Buka Lowongan Kerja, 19 Posisi, Terbaru Januari 2022
Sekian informasi Lee Zii Jia yang dihukum dua tahun usai keluar pelatnas yang menuai komen dari HK Vittinghus ‘keputusan seperti ini adalah bencana bagi badminton.’***