Dinilai Cuci Tangan, PSSI Lapor Ke FIFA: Tragedi Kanjuruhan Ini Perbuatan Oknum Bukan Pemerintah

6 Oktober 2022, 08:48 WIB
Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh /Foto: Instagram/@pssi_jatim/ /

INFOSEMARANGRAYA.COM – PSSI lapor ke FIFA bahwa tragedi Kanjuruhan adalah karena perbuatan oknum dan bukan kebijakan pemerintah, netizen kompak sebut ini langkah cuci tangan.

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sekitar 131 korban jiwa pada 1 Oktober 2022 kemarin menyisakan duka yang mendalam di dunia sepak bola dunia.

Sebagai catatan buruk di dunia sepak bola, tragedi Kanjuruhan ini membuat PSSI dimungkinkan akan mendapatkan sanksi dari FIFA.

Baca Juga: Simak Kronologi Lengkap Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya dalam Kanjuruhan Berduka

Namun, menyikapi kemungkinan sanksi yang diberikan oleh FIFA tersebut, Komite Wasit PSSI sekaligus Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, menyatakan bahwa tragedi Kanjuruhan ini diakibatkan oleh ulah oknum.

Ahmad Riyadh menyatakan dalam pers bahwa tragedi Kanjuruhan yang ditimbulkan oleh gas air mata ini bukanlah kebijakan pemerintah, melainkan karena kebijakan oknum kepolisian yang masih menggunakan gas air mata untuk meredamkan gejolak masa.

“Ini bukan perbuatan pemerintah, hanya oknum saja yang salah, sehingga dengan cepat responsif cepat mengambil tindakan. Itu saya kira positif untu kita di FIFA ke depan,” ucap Ahmad Riyadh di hadapan wartawan pada 4 Oktober 2022.

Baca Juga: Kesaksian Dokter Tim AREMA FC: Sebut Pemicu Korban Jiwa adalah Inhalasi Gas Air Mata

Hal tersebut tentunya membuat para netizen secara kompak menilai bahwa perwakilan PSSI, yang melaporkan bahwa tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh ulah oknum ke FIFA langsung dinilai sebagai tindakan cuci tangan.

Seperti yang banyak diketahui, dalam tragedi Kanjuruhan, gas air mata yang ditembakkan aparat polisi dinilai menjadi penyebab utama terjadinya kekacauan usai pertandingan AREMA vs Persebaya Surabaya tersebut.

Namun, Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh menyatakan bahwa penggunaan gas air mata yang ditembakkan ke para suporter dalam tragedi Kanjuruhan itu bukanlah kebijakan pemerintah, melainkan oknum.

“Ini bukan kebijakan pemerintah melanggar kebijakan FIFA, tetapi kebijakan oknum, sehingga ini alasan pemaaf bagi kita di dunia internasional.” Ucap Ahmad Riyadh dalam pers pada 4 Oktober 2022.

Baca Juga: 7 Sanksi Berat FIFA Siap Mengancam, Timnas Indonesia Rugi Besar?

Menanggapi pernyataan bahwa kejadian tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban tersebut dikarenakan kebijakan oknum, netizen kompak menilai bahwa pemerintah hanya berusaha untuk cuci tangan dari kasus ini.

Berikut beberapa komentar para netizen di media sosial mengenai tindakan cuci tangan pemerintah atas kejadian tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

“Bakalan FIFA bingung, tau ada "oknum" tapi oknumnya sarapan bareng...”

“washing hands, washing hands, washing hands, washing hands…”

“Ciee cuci tangan,”

“Cuci biar bersih,”

“Regulator cuci tangan,”

“Kasihan ya si oknum selalu jadi kambing hitam,”

“Berlindung dengan terminologi oknum untuk menutupi kesalahan institusi/ lembaga. Nyatanya paradigma kita belum bergeser dari zaman orba.”

Hingga saat ini masih belum diketahui sanksi apa yang akan dibebankan FIFA kepada PSSI, namun tragedi Kanjuruhan ini menjadi catatan buruk sepak bola Indonesia.***

Editor: Ciptanty Tsaaniatun

Tags

Terkini

Terpopuler