Arema vs Persebaya Jatuhkan Korban Jiwa, Keluarga Korban Sebut Penyebabnya Gas Air Mata!

- 2 Oktober 2022, 11:34 WIB
Ilustrasi gas air mata di laga Arema vs Persebaya, FIFA melarang penggunaannya dan pakar mengungkap bahayanya.
Ilustrasi gas air mata di laga Arema vs Persebaya, FIFA melarang penggunaannya dan pakar mengungkap bahayanya. /Pixabay/Hubert de Thé

INFOSEMARANGRAYA.COM - Pertandingan Derby Jawa Timur harus berkahir ricuh hingga jatuhkan korban jiwa. Kericuhan tersebut pun yang membuat polisi menembakan gas air mata ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Banyak pijak yang mengkritisi tindakan polisi menembakan gas air mata langsung ke arah suporter Arema di tribun Stadion pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Hal itu meruju pada peraturan FIFA yang memang sudah melarang penggunaan gas air mata di area stadion saat pertandingan berlangsung.

Baca Juga: Arema vs Persebaya Berakhir Ricuh, Begini Kronologi Aslinya, Korban Nyaris 200 Orang

"Penggunaan gas air mata di stadion sudah dilarang oleh FIFA. Akibat gas air mata, banyak suorter terinjak injak. Panpel dan polri harus segera menjawab hal ini," tulis @tirta_cipeng salah satu public figure yang turut mengomentari tragedi ini.

Terdapat juga pihak yang membandingkan tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang ini dengan bencana sepak bola yang pernah terjadi di Peru.

"Bencana sepak bola terbesar di dunia itu terjadi di Lima, Peru tahun 1964 menewaskan 328 jiwa. Tebak pencetusnya apa? gas air mata," tulis akun @adepedia.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya FC, Korban Jiwa Terus Bertambah!

Keluarga korban tragedi ini pun angkat suara lewat sosial media. Dikutip dari akun Twitter @bbbbaall, mengatakan bahwa 3 orang keponakannya yang masih SMP dan SMA harus meregang nyawa di laga Arema vs Persebaya itu.

Halaman:

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x