INFOSEMARANGRAYA.COM - Vaksinasi tahap kedua dilakukan dua pemain PSIS Semarang, Septian David Maulana dan Alfeandra Dewangga Santosa di Gedung Gradika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin 8 Maret 2021 pagi.
Kedua penggawa Laskar Mahesa Jenar ini sebelumnya melaksanakan vaksinasi tahap pertama Senin 22 Februari 2021 silam sebagai undangan dari perwakilan atlet Jawa Tengah.
Setelah dua minggu, mereka harus melaksanakan vaksinasi tahap kedua untuk membentuk anti body di dalam tubuhnya terhadap virus Covid-19.
Baca Juga: 2 Pemain PSIS Semarang Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Cerita Pengalamannya
Baca Juga: Ganjar Berharap Hari Penyiaran Nasional ke-88 Jadi Tonggak Awal Penyiaran Digital Indonesia
Seperti vaksinasi tahap pertama, baik Septian David mau pun Dewangga kembali menjalani prosedur vaksinasi seperti pengecekan tekanan darah, validasi data, dan wawancara sebelum disuntik vaksin.
Usai divaksin, Septian David mengaku bersyukur setelah menjalani vaksinasi tahap kedua pada Senin pagi ini.
Baca Juga: PSIS Semarang Buka Pelatihan Cari Pemain Muda Bertalenta, Catat Syaratnya
Baca Juga: Pantau Vaksinasi Covid-19 di 2 Rumah Sakit Ini, Ganjar: Prioritaskan Lansia Dulu
“Tentu bersyukur sudah vaksin dua kali. Sejak vaksin pertama hingga saat ini Alhamdulillah tidak ada efek yang dirasakan. Bismillah semoga semuanya sehat dan pandemi segera bisa teratasi,” tutur Septian David.
Begitu pun dengan Dewangga, pemain yang mengenakan nomor punggung 19 di PSIS Semarang ini juga lega setelah menerima vaksin dua kali.
Baca Juga: Akhirnya, PSIS Semarang Sepakati Pemakaian Stadion Jatidiri Untuk Laga Kandang
Baca Juga: Ganjar Protes Data Satgas Penanganan Covid-19, Terutama Kasus di Solo
Harapan Dewangga tak jauh beda dengan Septian David, ia ingin program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah bisa berjalan lancar supaya pandemi Covid-19 segera teratasi.
“Lega kedua kalinya. Sama dengan Mas David tidak ada efek yang dirasakan sampai sejauh ini. Semoga pandemi bisa teratasi dengan vaksin ini dan kegiatan sepak bola bisa kembali normal secepatnya,” tandas Dewangga.***