Proses menavigasi lanskap politik yang kompleks, memahami beragam isu kebijakan, dan mengambil keputusan yang tepat bisa menjadi hal yang sangat melelahkan. Selain itu, maraknya misinformasi dan retorika polarisasi dalam wacana politik dapat berkontribusi terhadap perasaan kebingungan dan tekanan di kalangan pemilih muda dan tidak berpengalaman.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan pendidikan kesehatan mental yang komprehensif dan inisiatif kesadaran yang ditargetkan secara khusus pada pemilih pemula.
Dengan membekali mereka dengan pengetahuan yang diperlukan dan strategi penanggulangannya, kita dapat memberdayakan pemilih muda untuk terlibat dalam proses pemilu dengan percaya diri dan tangguh.
Pada akhirnya, memprioritaskan kesehatan mental pemilih pemula tidak hanya akan meningkatkan pengalaman individu mereka tetapi juga memperkuat integritas dan inklusivitas proses demokrasi secara keseluruhan.***