Mirisnya si C merupakan anak di bawah umur yang baru berusia 7-8 tahun.
Modus yang digunakan si B adalah pura-pura mengajak A untuk menjadi lawan bicaranya.
Awalnya si A tak mencuriga si B yang tiba-tiba datang dan bersikap sangat ramah kepadanya.
Si A hanya berpikir kalau si B ini layaknya ibu-ibu pada umumnya, yang menanyakan informasi seputar anaknya.
Pada mulanya, si B hanya menanyakan pertanyaan standar seperti umur sang anak, minum susu apa, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Gempa Terkini Terjadi di Tanggamus, Lampung Magnitudo 4,9, Ini Penjelasan dari BMKG
Namun kecurigaan si A timbul ketika pelaku atau si B mulai memberikan pertanyaan yang mulai mendalam terhadap data diri sang anak.
Tak tanggung-tanggung si B melempar pertanyaan seperti di rumah sakit mana dan jam berapa sang anak lahir.
Kecurigaan si A semakin memuncak ketika si B menanyakan nama sang anak, apalagi sang pelaku kini meminta si A untuk memberikan nama lengkap anaknya.
Merasa ada hal aneh, si A memberikan nama palsu kepada si B.