Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - WHO resmi mengumumkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global disusul telah ditemukannya sejumlah kasus di beberapa negara, bagaimana dengan Indonesia?
Sejauh ini pemerintah Indonesia belum menemukan kasus cacar monyet, namun pemerintah disebut telah mencanangkan sejumlah persiapan.
Salah satu persiapan pemerintah Indonesia mengantisipasi kasus cacar monyet dengan menyiapkan sejumlah komponen.
Sejumlah komponen yang disiapkan pemerintah Indonesia ini dianggap penting untuk cegah kasus cacar monyet menyebar.
Salah satu komponen yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk antisipasi penyebaran kasus cacar monyet adalah penyediaan laboratorium.
Baca Juga: Ada yang Janggal dari Hasil Autopsi Ulang Brigadir J? Luka Tembakan Seperti dari Arah yang Berbeda!
“Pemerintah telah mempersiapkan komponen-komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit,” ungkap Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Wiku Adisasmito dalam keterangan pers daring di Jakarta.
“Seperti penunjukan dua laboratorium untuk melakukan uji sampel,” sambung Wiku pada Selasa, 26 Juli 2022.
Adapun laboratorium yang ditunjuk Pemerintah Indonesia untuk cegah penyebaran cacar monyet adalah Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata atau PSSP LPPM IPB, Bogor.
Kemudian ada Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Sri Oemiyati BKPK, Jakarta.
Selain itu Wiku juga menyebutkan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan sosialisasi mengenai cacar monyet.
Salah satu materi sosialisasi kasus cacar monyet ini adalah tentang bagaimana penyakit ini menular.
“Selain itu pemerintah juga semakin gencar melakukan sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini,” kata Wiku.
Pada upaya sosialisasi bahaya penyakit cacar monyet ini pemerintah Indonesia juga menghimbau masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Hal ini penting untuk mencegah penyebaran kasus cacar monyet secara mandiri.
“Upaya-upaya ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit cacar monyet mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ini ke Indonesia,” tutur Wiku.
Diketahui bahwa cacar monyet ini adalah jenis penyakit zoonosis, yang mana ditularkan dari hewan ke manusia.
Baca Juga: Imbas Semakin Maraknya Kasus Cacar Monyet di Dunia, Pemerintah Indonesia Lakukan Langkah Preventif
Menurut WHO penyakit ini terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan wilayah barat, dan berpotensi dibawa ke daerah lain mengingat penyakit ini menular.
Beberapa gejala yang paling umum dirasakan penderita cacar monyet adalah demam, sakit kepala, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot, dan kelesuan.
Setelah mengalami gejala tersebut, orang yang terpapar cacar monyet di kulitnya akan muncul ruam atau bintil merah, yang nantinya terus berkembang.***
