Pemerintah Akan Ganti Gas LPG Dengan DME, Apa Itu?

- 17 November 2021, 09:39 WIB
Pemerintah berencana mengganti konsumsi gas masyarakat dari Liquified Petroleum Gas (Elpiji) menjadi Dimenthyl Enter (DME). Apa itu DME
Pemerintah berencana mengganti konsumsi gas masyarakat dari Liquified Petroleum Gas (Elpiji) menjadi Dimenthyl Enter (DME). Apa itu DME /ANTARA FOTO/Moch Asim

INFOSEMARANGRAYA.COM- Pemerintah berencana mengganti konsumsi gas masyarakat dari Liquified Petroleum gas (elpiji) menjadi Dimenthyl Enter (DME).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan penggantian konsumsi dari LPG ke DME akan berlangsung pada tahun 2035.

Lalu apa itu DME? Berikut ini fakta seputar DME yang akan menggantikan LPG.

Baca Juga: Anggota Komisi MUI Ditangkap Densus 88, Warganet Protes dan Seruakan Bubarkan MUI

DME adalah hasil olahan atau pemrosesan sedemikian rupa dari batubara berkalori rendah. DME merupakan proses konversi batu bara menjadi produk gas.

DME memiliki sifat layaknya LPG meski panas yang dihasilkan sedikit lebih rendah dari LPG.

DME berasal dari berbagai sumber, baik bahan bakar fosil maupun yang dapat diperbaharui.

Baca Juga: Bubarkan MUI Lagi Trending di Twitter, Simak Penjelasan Berikut

DME merupakan senyawa bening yang tidak berwarna, ramah lingkungan, dan tidak beracun.

Selain itu, DME diklaim tidak merusak ozon, tidak menghasilkan particular matter (PM) dan NOx, tidak mengandung sulfur, dan mempunyai nyala api biru.

Tujuan proyek ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG, dari total konsumsi LPG nasional, sekitar 70 persen diperoleh dari impor.

Baca Juga: Anggota Komisi Fatwa MUI Ditangkap Densus 88, Publik Ramaikan Tagar Bubarkan MUI

Dari segi karakteristik, DME memiliki kesamaan baik dari sifat kimia maupun fisika dengan LPG.

Lantaran mirip, DME dapat menggunakan infrastruktur LPG yang ada sekarang seperti tabung, storage dan handling eksisting, hanya saja ada sedikit modifikasi untuk pengaturan udara masuknya.

DME ini memiliki banyak keunggulan, dari mulai mengurangi impor LPG, memanfaatkan sumber daya batu bara yang melimpah, serta mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20 persen.

Baca Juga: Subsidi Kuota Internet Kemendikbud November 2021 Cair, Simak Cara Ceknya Disini!

Minusnya, DME ini memiliki tingkat pembakaran yang tidak sepanas LPG.
DME memiliki kandungan panas (calorific value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas LPG senilai 12.076 Kcal/Kg.

Sehingga waktu memasak lebih lama 1,1 sampai 1,2 kali dibandingkan dengan menggunakan LPG.

Untuk harga dari DME sendiri, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan harga DME harus lebih murah dari LPG.

Baca Juga: Heboh! Adidas Rilis Produk Baru dan Sebut Wayang Kulit Budaya Asal Malaysia, Netizen Indonesia Geram

Itu untuk menarik minat masyarakat agar mau berpindah dari LPG ke DME.

Sayangnya belum ditetapkan kisaran harga DME. Menurut Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, besaran harga DME masih perlu didiskusikan dengan pemerintah lebih lanjut.***

Editor: Aisya Nur Aziza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah