Kreatif, Sebuah Mushola di Kalimatan Tengah Dibangun dari Limbah Kayu Ulin

- 31 Oktober 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi Masjid
Ilustrasi Masjid /Zona Surabaya Raya/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Baru-baru ini terdapat sebuah mushola yang menarik perhatian masyarakat karena berhasil dibangun dengan bahan limbah kayu ulin.

Mushola yang bernama As Salam itu terletak di Jalan Jendreral Sudirman km 71 Desa Terawan, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah.

"Tadi ketika fotonya saya pasang di media sosial, banyak yang mengira ini di Jawa atau Bali. Mungkin karena melihat desainnya mirip bangunan-bangunan lama yang ada di Jawa maupun Bali," ujar salah seorang warga yang bernama Didi.

Baca Juga: Banjir Merendam Puluhan Rumah di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Kalimantan Ikut Terdampak

Mushola yang terletak di sisi ruas jalan Trans Kalimantan Poros Selatan yang menghubungkan Sampit dan Pangkalan Bun itu memang sedikit mirip dengan bangunan yang berada di daerah Jawa dan Bali.

Jika diperhatikan, material mushalla ini didominasi kayu ulin. Pagar mushalla dibuat tidak terlalu tinggi sehingga bangunan utama tetap terlihat secara utuh dari luar.

Kemudian saat dicermati kembali terdapat ornamen khas Dayak, salah satunya berupa telabang atau telawang dengan ukiran khas Dayak yang dipasang di kiri dan kanan gapura yang kokoh.

Baca Juga: YouTuber Sekaligus Teman Kampus Kim Seon Ho Ini Bongkar Sifat Asli Sang Aktor, Pengakuannya Mengejutkan!

Telawang sendiri adalah perisai yang digunakan untuk perlindungan diri masyarakat Dayak.

"Pembangunannya memakan waktu sekitar tiga tahun. Ini juga masih ada beberapa bagian yang akan dilengkapi. Makanya kami mencari tukang yang tidak hanya hebat, tapi juga sabar," kata Basuki, donatur pembangunan Mushalla As Salam.

Basuki mengaku membangun mushalla itu untuk membantu umat Islam di kawasan itu maupun musafir yang mampir dan beristirahat sejenak.

Baca Juga: Alhamdulillah, Masjid terbesar di Jerman Akhirnya Diizinkan Kumandangkan Adzan

Makanya di bagian sisi halaman juga dibangun semacam pendopo yang bisa digunakan untuk pengajian dan majelis taklim, juga bisa dimanfaatkan musafir yang ingin beristirahat sejenak usai beribadah sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

"Tujuannya untuk umat. Saya berusaha berbagi untuk kepentingan umum. Musafir, sopir maupun warga yang kebetulan melintas, silakan mampir shalat dan beristirahat di sini," katanya.***

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah