Kemeparekaf Hendak Mengawali Revolusi Pariwisata dari Toilet

- 28 Februari 2021, 09:42 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 14 Januari 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 14 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj

Satgas Toilet Indonesia

Untuk membuat kondisi toilet terjaga, Menparekraf Sandiaga Uno berencana membentuk Satgas Toilet Indonesia. Satgas tersebut, nantinya akan bekerja di seluruh obyek wisata di Indonesia.

Baca Juga: Pantau Vaksinasi Pasar Gede dan Pasar Klewer, Gibran Salut Kekompakan Pedagang

Satgas toilet nasional juga akan diminta untuk memperhatikan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Hal ini penting, mengingat cara penggunaan toilet bisa berbeda-beda diantara satu daerah dengan daerah lainnya.

''Waktu saya bilang satgas toilet nasional itu, ternyata banyak sekali yang daftar. Termasuk ibu dan istri saya, karena kalau ke tempat baru itu, mereka selalu mengecek kebersihan toiletnya," kata Sandiaga.

Toilet Ramah Lingkungan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ternyata memiliki contoh toliet yang cukup bagus dan ramah lingkungan, untuk menunjang sarana di tempat pariwisata strategis itu. Kementerian PUPR menggagas pengembangan teknologi toilet wisata ramah lingkungan.

Baca Juga: Langgar Jam Operasional, Tempat Hiburan Malam di Kota Semarang Dirazia

Ada empat teknologi yang digunakan dalam toilet ramah lingkungan ini. Meliputi air bersih (teknologi aerasi), air limbah (biofil dan kolam sanita), saringan pasir cepat dan dilengkapi dengan toilet wisata, serta menara pandang (one stop place for technologies).

Beberapa destinasi wisata di Indonesia telah menerapkan prototipe teknologi dari Kementerian PUPR ini. Misalnya di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba Provinsi Sumatera Utara pada 2018, dan KSPN Morotai Provinsi Maluku Utara pada 2019.

Toilet wisata menerapkan teknologi biotour, dalam pengolahan air limbah. Ini merupakan pengembangan rangkaian teknologi biofil, yakni air limbah diproses menggunakan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas sekitar 5.000 liter.

Halaman:

Editor: Muh. Yoga Arif

Sumber: infopublik.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x