Pelaksanan Tes COVID-19 Menurun, Wakil Ketua MPR Beri Nasihat Bagi Pemangku Kebijakan

- 20 Februari 2021, 10:21 WIB
Petugas Kesehatan mengambil sampel lendir dari tenggorokan saat tes usap (swab test) COVID-19 PCR massal di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan, di Medan, Sumatera Utara pada Senin, 1 Februari 2021.
Petugas Kesehatan mengambil sampel lendir dari tenggorokan saat tes usap (swab test) COVID-19 PCR massal di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan, di Medan, Sumatera Utara pada Senin, 1 Februari 2021. /ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj

INFOSEMARANGRAYA.COM - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Lestari Moerdijat sampaikan pesan bagi pemangku kebijakan baik di pusat dan daerah terkait pengendalian pandemi COVID-19.

Dalam keterangan tertulis Lestari menyatakan bahwa kesamaan semangat dan pemahaman adalah hal penting untuk menciptakan konsistensi dalam menangani pandemi di Indonesia.

"Semangat dan pemahaman para pemangku kepentingan di pusat dan daerah harus sama sehingga konsistensi dalam menjalankan kebijakan bisa tercipta," ujar Lestari.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin COVID-19 Buatan Undip Ini Masuki Fase Dua Uji Klinis

Ia menyayangkan kabar penurunan jumlah kasus positif COVID-19 selama seminggu terkahir tenyata disebabkan dari penurunan jumlah testing yang dilakukan.

Sedangkan menurut Lestari, pemberlakukan PPKM berbasis mikro adalah upaya menggencarkan testing, tracing dan treatment (3T). 

Kendati demikian, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito Pada konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden menyebutkan penambahan kasus positif mingguan pada pekan ini menurun tajam hingga 25 persen, jika dibandingkan pekan sebelumnya pada Kamis, 18 Februari 2021.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea The Penthouse Season 2, Tayang Perdana Hari Ini 19 Februari 2021

Penurunan jumlah testing juga dibenarkan Wiku. Menurutnya, penurunan angka positif mingguan disebabkan karena merosotnya angka testing COVID-19 pada minggu ini.

Menurut Lestari, munculnya masalah konsistensi dalam pelaksanaan penanganan COVID-19 yang sudah berlangsung satu tahun merupakan persoalan serius dan harus segera diselesaikan.

Ia menilai perlunya mencari tahu penyebab inkonsistensi yang terjadi. Karena tidak konsistennya pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan membuat hasil dari kebijakan tersebut tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.

Baca Juga: Temui Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM sampai dengan 97 Persen

Bila kondisi sebaran virus ini tidak bisa tergambar dengan baik, Menurut Lestari, dikhawatirkan lonjakan kasus positif COVID-19 terus berlangsung di masa pandemi ini dan semakin tidak terkendali.

Terakhir Lestari juga berharap, agar para pemangku kebijakan dalam pengendalian penyebaran COVID-19 di tanah air dapat memperbaiki konsistensinya dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mempercepat penanganan pandemi.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x